Jubir RI untuk Penanganan Covid-19 Sebut Angka Kematian Akibat Corona di Agustus Masih Tinggi dari Juli

2 September 2021 21:20 WIB
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito ( Tangkapan layar YouTube BNPB)

Sonora.ID - Diketahui total kasus positif Covid-19 di Indonesia pada bulan Agustus 2021 mengalami penurunan 45% dari bulan sebelumnya.

Selain itu, beberapa indicator lain seperti kasus aktif, tingkat kesempuhan, rata-rata positivity rate, dan juga rata-rata Bed Occupancy Rate (BOR) telah menunjukan perkembangan yang positif.

Terlepas dari berbagai perkembangan positif tersebut, sayangnya jumlah kasus kematian akibat Covid-19 masih terus mengalami kenaikan.

Baca Juga: Mari Belajar Lebih Dekat Soal Istilah Badai Sitokin dan Long Covid-19

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, total kematian di bulan Agustus mencapai 37.330 kasus.

Angka tersebut mengalami peningkatan dari bulan Juli, yang berjumlah 35.394 kasus kematian.

“Namun sayangnya diluar semua indikator yang telah membaik ternyata kematian di bulan Agustus kemarin bahkan masih lebih tinggi dibandingkan bulan Juli,” kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (02/09/2021).

Dari 34 provinsi di Indonesia, hanya 8 provinsi yang menunjukkan penurunan tingkat kematian di bulan agustus. Terdapat 16 provinsi yang masih mencatatkan kenaikan jumlah kematian bulanan akibat Covid-19.

Baca Juga: Vaksinasi RI Capai 100 Juta Suntikan, Masyarakat Diimbau Tetap Patuhi Prokes

Wiku menyebutkan, Bali menjadi provinsi dengan tingkat kenaikan angka kematian bulanan tertinggi, yakni  naik 752 kasus. Empat provinsi lainnya yang juga mencatatkan kenaikan jumlah kematian bulanan tertinggi adalah Sumatera Utara naik 610 kasus, Lampung naik 585 kasus, Kalimantan Selatan naik 501 kasus, dan Sulawesi Tengah  naik 470 kasus.

“Jika dilihat pada kematian, maka dari 34 provinsi hanya 8 yang menunjukkan penurunan pada bulan Agustus dibandingkan dengan bulan Juli. Artinya masih ada 16 provinsi yang mengalami kenaikan kematian di mana 5 provinsi yang mengalami kenaikan tertinggi di duduki oleh Bali,” lanjut Wiku.

Ia menilai terdapat beberapa factor yang menyebabkan angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih tinggi, beberapa diantaranya adalah rumah sakit yang penuh, alat-alat yang tidak tersedia di rumah sakit rujukan, tidak adanya tempat isolasi terpusat, tidak dimanfaatkannya tempat isolasi terpusat dengan baik, serta lambannya penanganan warga yang terkena covid19 akibat dari tidak berjalannya fungsi posko atau satgas dilevel kelurahan atau desa.

Baca Juga: Penyaluran Bansos Dipercaya Bantu Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi

Dalam kesempatan tersebut, Wiku juga meminta kepada pemerintah daerah untuk tidak hanya wajib memahami data, namun juga wajib mengaitkan satu data dengan yang lainnya. Hal ini dilakukan agar dapat mengidentifikasi masalah yang sebenarnya, dalam hal ini terkait penanganan Covid-19.

“Beberapa contoh data yang harus dikaitkan satu sama lain adalah sebagai berikut hubungkan data kematian dengan hal-hal yang berpotensi menjadi penyebab angka kematian yang tinggi seperti data BOR dan ketersediaan alat kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan,” tutup Wiku.

Baca Juga: Memuncak Satu Minggu Terakhir, Angka Kesembuhan Harian Covid-19 di Sulut Capai 472 Orang

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm