Modal Nekat Ternyata Membawa Kesuksesan
Tetapi sayangnya, jurusan Sosial-Politik bukanlah bidang yang Tommy minati.
Ternyata, Tommy lebih tertarik untuk mempelajari ilmu marketing, sehingga ia menolak beasiswa tersebut dan pergi ke Australia demi mempelajari bidang ilmu yang ia sukai.
Tommy mengaku jika dirinya sangat nekat untuk bisa meraih keinginannya tersebut dengan restu orang tuanya saja.
Ia juga menjelaskan bahwa orang tuanya hanya mampu memberangkatkan dirinya, mereka tidak sanggup untuk membiayai kehidupan sehari-hari Tommy di sana.
Baca Juga: 4 Tips Rajin Membaca, Hingdranata: Para Top CEO Baca 1 Buku per Minggu
Hal tersebut tidak menyurutkan kegigihan Tommy untuk mengenyam pendidikan yang tinggi.
Dalam mengatasi kesulitan tersebut, Tommy rela bekerja menjadi tukang koran. Ia juga sempat bekerja menjadi seorang office boy, penjaga toko mini market di Australia, dan juga pelayan restoran.
Tidak disangka, pengalaman selama menjadi pelayan restoran dapat membawa Tommy lolos sebagai pegawai di perusahaan marketing bidang makanan di Indonesia saat ia sudah menyelesaikan pendidikannya.
Toxic Organization di Ruang Lingkup Kerja
Selama bekerja pun, Tommy masih harus menghadapi masalah-masalah seperti toxic organization.
Baca Juga: Apa Kunci Sukses CEO Papan Atas? Ternyata Perpaduan Ini Jawabannya