Ada beberapa negara yang sangat membutuhkan produk kelor tersebut seperti negara Eropa, Timur Tengah hingga Amerika.
"Banyak yang tidak percaya ke saya ketika saya bilang pasar kelor itu triliunan per tahun. Padahal itu bukan kata saya, hasil hitung-hitungannya Kementerian Luar Negeri Uni Eropa seperti itu," ujar Dudi.
Alasan lainnya yang membuat Dudi mantap menekuni usaha ini lantaran wilayah Indonesia yang termasuk kedalam kawasan tropis sangat cocok untuk melakukan bisnis kelor.
"Kelor itu dimana pun tumbuh, semakin dekat matahari semakin bagus. Di kelor itu, ketika kelor basah dimakan, nutrisinya sama dari Aceh hingga Papua. Tapi ketika diolah, itu bisa berlipat tinggi atau bisa menjadi bahaya untuk dikonsumsi. Jadi kualitas kelor itu bagaimana mengolahnya, bukan di mana menanamnya," kata Dudi.
Baca Juga: Maksimalkan Era Digital bagi Anak: Orang Tua, Simak 7 Poin Penting Ini
Saat ini pria berusaha 52 tahun tersebut mengaku telah memiliki 150 produk yang berbahan dasar tanaman kelor dan telah bersertifikat dari Badan Pengawasa Obat dan Makanan (BPOM).
"Hampir seluruh syarat sertifikasi industri pangan itu sudah saya dipenuhi," kata dia.
Untuk itu, pemilik PT Moringa Organik Indonesia tersebut berharap, semakin banyak masyarakat Indonesia yang mulai mencoba berbisnis produk tanaman kelor. "
Mari, bangsa kita mampu kok menjadi pemain kelor dunia, mampu kok. Saya sendiri yang kekuatannya seperti ini mampu kok. Karena selama 10 tahun lebih ya saya ibarat lomba lari sendiri, ya pasti menanglah. Jadi bukan karena saya pintar, tapi karena saya lomba lari sendirian," kata Dudi.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu! Ini 3 Tips Agar Anak Kreatif dan Cerdas