Sonora.ID - Ada sebuah cerita menarik dibalik kesuksesan sosok pengusaha kelor asal Blora, Jawa Tengah.
Sosok yang dikenal dengan nama Ai Dudi Krisnadi ini merupakan pengusaha kelor yang cukup kaya raya di kawasannya.
Pria yang akrab disapa dengan sebutan Kang Dudi ini sukses meraih omzet hingga Rp 4 Miliar per tahun dari bisnis tanaman Kelor (Moringa Olifeira).
"Kemarin ya masih Rp 4 miliar per tahun. Karena kalau kami lebih banyak ke pembelajaran, ya karena jual sistem itu," ucap Dudi yang tinggal di Puri Kelorina, Desa Ngawenombo, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Sabtu (4/9/2021).
Baca Juga: CEO Tokopedia Ungkap Dua Hal yang Bikin Pengusaha Gagal Bangun Bisnis
Keputusannya untuk menjadi pengusaha kelor terjadi saat dirinya melakukan riset di dunia kelor sejak tahun 2011 silam.
Menurut Dudi, kebutuhan pasar dunia seperti itu hanya baru dicukupi 30 persen.
"Dalam 30 persen itu, 80 persennya disuplai oleh India," kata dia.
Bukan mudah untuk menjadi seorang pengusaha kelor terutama di tengah himpitan globalisasi. Ada banyak kendala dan masalah yang membebani psikis dan mentalnya.
Bahkan dirinya mengaku pernah dianggap sebagai orang gila dan diusir tokoh-tokoh besar lantaran bertentangan dengan ilmu yang dimiliki dan dianut oleh tokoh tersebut.
"Banyaklah, dianggap orang gila, diusir tokoh-tokoh karena bertentangan dengan ilmu-ilmu mereka, dikira mau memerangi ilmu magis mereka. Jadi pemerintah sendiri dulu jelas enggak peduli, kalau sekarang mah pemerintah sudah sangat support dengan kelor," kata Dudi.
Baca Juga: 4 Tips Mudah Bependirian dan Tak Mudah Terpengaruh Orang Lain
Selain itu saat ini menurutnya kebutuhan pasokan kelor untuk mencukupi pasar global masih sangat terbuka lebar.
Ada beberapa negara yang sangat membutuhkan produk kelor tersebut seperti negara Eropa, Timur Tengah hingga Amerika.
"Banyak yang tidak percaya ke saya ketika saya bilang pasar kelor itu triliunan per tahun. Padahal itu bukan kata saya, hasil hitung-hitungannya Kementerian Luar Negeri Uni Eropa seperti itu," ujar Dudi.
Alasan lainnya yang membuat Dudi mantap menekuni usaha ini lantaran wilayah Indonesia yang termasuk kedalam kawasan tropis sangat cocok untuk melakukan bisnis kelor.
"Kelor itu dimana pun tumbuh, semakin dekat matahari semakin bagus. Di kelor itu, ketika kelor basah dimakan, nutrisinya sama dari Aceh hingga Papua. Tapi ketika diolah, itu bisa berlipat tinggi atau bisa menjadi bahaya untuk dikonsumsi. Jadi kualitas kelor itu bagaimana mengolahnya, bukan di mana menanamnya," kata Dudi.
Baca Juga: Maksimalkan Era Digital bagi Anak: Orang Tua, Simak 7 Poin Penting Ini
Saat ini pria berusaha 52 tahun tersebut mengaku telah memiliki 150 produk yang berbahan dasar tanaman kelor dan telah bersertifikat dari Badan Pengawasa Obat dan Makanan (BPOM).
"Hampir seluruh syarat sertifikasi industri pangan itu sudah saya dipenuhi," kata dia.
Untuk itu, pemilik PT Moringa Organik Indonesia tersebut berharap, semakin banyak masyarakat Indonesia yang mulai mencoba berbisnis produk tanaman kelor. "
Mari, bangsa kita mampu kok menjadi pemain kelor dunia, mampu kok. Saya sendiri yang kekuatannya seperti ini mampu kok. Karena selama 10 tahun lebih ya saya ibarat lomba lari sendiri, ya pasti menanglah. Jadi bukan karena saya pintar, tapi karena saya lomba lari sendirian," kata Dudi.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu! Ini 3 Tips Agar Anak Kreatif dan Cerdas