Pernah Dianggap Gila dan Diusir, Pria Ini Justru Mampu Raup Keuntungan Hingga Rp 4 Miliar dari Hasil Usaha Kelornya

5 September 2021 22:18 WIB
Pernah Dianggap Gila dan Diusir, Pengusaha Ini Mampu Raup Keuntungan Hingga Rp 4 Miliar dari Hasil Usaha Kelornya
Pernah Dianggap Gila dan Diusir, Pengusaha Ini Mampu Raup Keuntungan Hingga Rp 4 Miliar dari Hasil Usaha Kelornya ( )

Sonora.ID - Ada sebuah cerita menarik dibalik kesuksesan sosok pengusaha kelor asal Blora, Jawa Tengah.

Sosok yang dikenal  dengan nama Ai Dudi Krisnadi ini merupakan pengusaha kelor yang cukup kaya raya di kawasannya.

Pria yang akrab disapa dengan sebutan Kang Dudi ini sukses meraih omzet hingga Rp 4 Miliar per tahun dari bisnis tanaman Kelor (Moringa Olifeira).

"Kemarin ya masih Rp 4 miliar per tahun. Karena kalau kami lebih banyak ke pembelajaran, ya karena jual sistem itu," ucap Dudi yang tinggal di Puri Kelorina, Desa Ngawenombo, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Sabtu (4/9/2021).

Baca Juga: CEO Tokopedia Ungkap Dua Hal yang Bikin Pengusaha Gagal Bangun Bisnis

Keputusannya untuk menjadi pengusaha kelor terjadi saat dirinya melakukan riset di dunia kelor sejak tahun 2011 silam.

Menurut Dudi, kebutuhan pasar dunia seperti itu hanya baru dicukupi 30 persen.

"Dalam 30 persen itu, 80 persennya disuplai oleh India," kata dia.

Bukan mudah untuk menjadi seorang pengusaha kelor terutama di tengah himpitan globalisasi. Ada banyak kendala dan masalah yang membebani psikis dan mentalnya.

Bahkan dirinya mengaku pernah dianggap sebagai orang gila dan diusir tokoh-tokoh besar lantaran bertentangan dengan ilmu yang dimiliki dan dianut oleh tokoh tersebut.

"Banyaklah, dianggap orang gila, diusir tokoh-tokoh karena bertentangan dengan ilmu-ilmu mereka, dikira mau memerangi ilmu magis mereka. Jadi pemerintah sendiri dulu jelas enggak peduli, kalau sekarang mah pemerintah sudah sangat support dengan kelor," kata Dudi.

Baca Juga: 4 Tips Mudah Bependirian dan Tak Mudah Terpengaruh Orang Lain

Selain itu saat ini menurutnya kebutuhan pasokan kelor untuk mencukupi pasar global masih sangat terbuka lebar.

Ai Dudi Krisnadi

Ada beberapa negara yang sangat membutuhkan produk kelor tersebut seperti negara Eropa, Timur Tengah hingga Amerika.

"Banyak yang tidak percaya ke saya ketika saya bilang pasar kelor itu triliunan per tahun. Padahal itu bukan kata saya, hasil hitung-hitungannya Kementerian Luar Negeri Uni Eropa seperti itu," ujar Dudi.

Alasan lainnya yang membuat Dudi mantap menekuni usaha ini lantaran wilayah Indonesia yang termasuk kedalam kawasan tropis sangat cocok untuk melakukan bisnis kelor.

"Kelor itu dimana pun tumbuh, semakin dekat matahari semakin bagus. Di kelor itu, ketika kelor basah dimakan, nutrisinya sama dari Aceh hingga Papua. Tapi ketika diolah, itu bisa berlipat tinggi atau bisa menjadi bahaya untuk dikonsumsi. Jadi kualitas kelor itu bagaimana mengolahnya, bukan di mana menanamnya," kata Dudi.

Baca Juga: Maksimalkan Era Digital bagi Anak: Orang Tua, Simak 7 Poin Penting Ini

Saat ini pria berusaha 52 tahun tersebut mengaku telah memiliki 150 produk yang berbahan dasar tanaman kelor dan telah bersertifikat dari Badan Pengawasa Obat dan Makanan (BPOM).

"Hampir seluruh syarat sertifikasi industri pangan itu sudah saya dipenuhi," kata dia.

Untuk itu, pemilik PT Moringa Organik Indonesia tersebut berharap, semakin banyak masyarakat Indonesia yang mulai mencoba berbisnis produk tanaman kelor. "

Mari, bangsa kita mampu kok menjadi pemain kelor dunia, mampu kok. Saya sendiri yang kekuatannya seperti ini mampu kok. Karena selama 10 tahun lebih ya saya ibarat lomba lari sendiri, ya pasti menanglah. Jadi bukan karena saya pintar, tapi karena saya lomba lari sendirian," kata Dudi.

 Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu! Ini 3 Tips Agar Anak Kreatif dan Cerdas

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pengusaha Kelor Raup Omzet Rp 4 Miliar, Awalnya Dianggap Gila",

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm