Dirinya mengaku setelah viral, banyak kolektor yang ingin memiliki ikan ganas ini. Banyak warga yang tertarik dengan ikan ini, bahkan ada yang menawarnya dengan harga fantastis.
"Terakhir ada yang nawar 5 juta, tapi saya tidak kasihkan," ujar Aris.
Dia tak berniat menjual ikan itu. Saking jengkelnya banyak yang menawar, dia juga sempat berkata jika tidak akan menjualnya meski ditukar dengan sepeda motor baru.
"Saya bilang, mbok gawakke sepeda motor rene, iwakke ra tak kekke (Kamu bawakan sepeda motor ke sini, ikannya tidak saya kasih)," katanya.
Baca Juga: Tak Perlu Susu Beruang, Ini Ramuan Herbal yang Bisa Tingkat Imun Tubuh
Usut punya usut, ikan yang didapat Aris Sarwanto bukanlah ikan khas Jawa dan merrupakan ikan langka dengan jenis green toman. Dia menyebut, ikan yang termasuk dalam kategori ikan predator ini merupakan ikan khas Kalimantan.
Warga Dukuh Mranggen, Desa Jogostran, Kecamatan Kalikotes itu harus memperlakukan dengan baik ikan hasil buruannya itu.
Ikan yang bisa berubah ubah warna dari hijau ke hitam jika merasa dalam bahaya itu harus disuapi. Sebab, ikan buas itu tidak mau makan ikan-ikan lain yang hidup dalam satu kolam.
Ikan yang ditemukan Aris ternyata ikan yang agresif. Aris mengatakan ikan itu baru mau makan jika Aris memberikan jangkrik yang ditusuk menggunakan lidi. Selain jangrik, dia juga memberi makan dengan ikan nila yang telah dibunuh kemudian menyuapkannya.
"Ikan ini ganas, pernah meloncat dari kolam untuk menyambar benda yang dianggap membahayakan," katanya.