Semarang, Sonora.ID - Sonora FM Semarang sebagai bagian dari KG Radio Network, mengadakan acara talkshow dalam rangka HUT ke-12 lewat kegiatan virtual talkshow dari tanggal 23 hingga 27 Agustus 2021. Mengajak 12 narasumber dari background beragam untuk sharing lewat live Instagram.
Salah satu pembicaranya yaitu drg. Widiono, M.Kes selaku kepala perwakilan BKKBN Jawa Tengah yang dilaksanakan pada hari Jumat 27 Agustus 2021 dengan tema 'Upaya BKKBN Mengatasi Tingkat Kehamilan dan Kelahiran di masa Pandemi'.
Saat pandemi Covid-19, kebanyakan pekerja melaksanakan WFH. Lalu hal inilah yang bisa dibilang menyebabkan banyak wanita yang mengalami kehamilan.
Namun drg. Widiono menegaskan bahwa semua pihak bahu-membahu agar di tengah wabah yang melanda, bagi kaum hawa yang hamil dapat terselamatkan. Hal ini pun karena angka kematian ibu hamil yang relative tinggi. Oleh karena itu pihak BKKBN selalu menyarankan agar mengikuti KB atau Keluarga Berencana.
Baca Juga: BKKBN dan KemenPPPA Kolaborasi Hadapi Tantangan Stunting
Tingkat kepanikan (stress) terhadap ibu hamil maupun masyarakat di awal pandemi terbilang cukup tinggi. Namun kini setelah sadar untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi membuat tingkat kepanikan itu menurun.
Vaksinasi untuk ibu hamil terbukti aman dan direkomendasikan saat umur kehamilan 13/14 minggu hingga 33 minggu.
BKKBN bekerjasama dengan POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) dengan pasukan sekitar 1.700 untuk menggerakan dan mengajak ibu hamil yang belum melakukan vaksinasi.
Namun saat ini pihak BKKBN baru terlibat tetapi belum membuka layanan vaksinasi. Menurut rencana, pihak BKKBN akan membuka layanan vaksinasi yang ditujukan bagi keluarga.
Baca Juga: Muhadjir Effendy : BKKBN Laksanakan Percepatan Penurunan Stunting
Sebagai upaya menjaga kesehatan ibu hamil di kala pandemi, BKKBN tetap menganjurkan untuk rutin mengkonsultasikan kesehatan ke dokter kandungan, bidan maupun puskesmas minimal 6 sampai 8 kali selama masa kehamilan serta tentu selalu mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
Drg. Widiono menegaskan bahwa apabila seorang wanita memiliki riwayat penyakit, sebaiknya saat pandemi ini menunda dulu kehamilanya. Terutama yang memiliki riwayat penyakit sistemik, dengan cara menggunakan alat kontrasepsi.
Saat PPKM kegiatan penyuluhan dan posyandu sempat dilakukan secara online, biasanya setiap bidan memiliki grup yang beranggotakan anggota posyandu dan masyarakat menimbang dan mengukur tinggi badan sendiri lalu melaporkanya.
Baca Juga: Kepala BKKBN : Mau Menikah Calon Pengantin, Harus Tahu Informasi Cegah Stunting
Pelayanan utama BKKBN yaitu pelayanan kontrasepsi, walaupun pelayanan dilakukan oleh dokter tetapi laporan dan tanggungjawabnya merupakan tugas BKKBN.
Selanjutnya yaitu keluarga sejahtera yang diantaranya bina keluarga balita, bina keluarga remaja, bina keluarga lansia. Mengurus kependudukan seperti menganalisa prediksi kedepan agar Indonesia sejahtera dengan menentukan jumlah penduduk dll.
Sehingga saat ini pemerintah menetapkan 2 anak cukup karena lebih sehat. Dengan jarak antara anak pertama dan anak kedua dianjurkan minimal 4 tahun agar dalam jarak tersebut ibu dapat recovery dan kondisi kandungan ibu sudah sehat.
Rekomendasi usia untuk melahirkan yaitu saat umur 21 sampai 35 tahun dan menurut penelitian beberapa jurnal usia yang paling bagus untuk melahirkan yaitu 24 tahun.
Baca Juga: BKKBN Sumsel Minta Masyarakat Tunda Kehamilan di Masa Pandemi