"Tentu, untuk memudahkan pemantauan, kami berkoordinasi dengan petugas di tempat tinggal yang bersangkutan," tekannya.
Irwandi menambahkan, seyogianya, mereka yang menjalani isoman, memerlukan waktu setidaknya sepuluh hari untuk istirahat. Namun apabila mereka yang menjalani isoman adalah pasien bergejala, maka perlu tambahan waktu tiga hari.
Sebelumnya, ketiadaan alat tersebut sempat menjadi pertanyaan. Pasalnya, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina juga sudah meminta agar alat itu diletakkan di isoter.
Namun, sejak gedung dioperasikan menjadi isoter, alat tersebut tak kunjung ada. Belakangan, tersiar kabar miring bahwa sebagian oksigen konsentrator mengalami kerusakan. Lantaran dipakai terus menerus alias tanpa adanya jeda waktu.
Syukurlah, kabar miring itu dibantah oleh Plt Direktur RSUD Sultan Sutiansyah, M Syaukani. Ia mengatakan bahwa kabar itu tidaklah benar adanya.
"Ada dua puluh unit oksigen konsentrator. Semuanya, tidak ada yang rusak," ucapnya.
Baca Juga: Fantastis! Segini Anggaran Buat Isoter di Banjarmasin