Banjarmasin, Sonora.ID - Setelah sempat dipertanyakan awak media, lima unit oksigen konsentrator akhirnya ditempatkan di gedung Isolasi Terpusat (Isoter) Baiman.
Dari total 20 unit oksigen konsentrator, gedung Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) di jalan Batu Besar itu kebagian lima unit. Sedangkan sisanya, berada di RSUD Sultan Suriansyah.
"Kemarin (Selasa 7 September, red) sepulangnya awak media memantau isoter alat itu datang," ucap Koordinator Perawat di Isoter Baiman, Irwandi, kepada Smart FM saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Irawandi menjelaskan, oksigen konsentrator itu langsung bisa digunakan apabila nantinya kondisi kesehatan pasien di Isoter tiba-tiba memburuk.
Baca Juga: Isoter di Banjarmasin Sepi, Oksigen Konsentrator Jika Hanya Diperlukan
"Alat tersebut bisa menjadi alternatif, apabila sewaktu-waktu ada pasien yang merasa kekurangan oksigen, sembari menunggu penanganan medis secara intensif," tambahnya lagi.
Di sisi lain. Irwandi mengatakan, bahwa ada tambahan dua orang pasien laki-laki yang masuk dan menjalani perawatan di Isoter.
"Jadi, sekarang ini ada dua pasien baru yang mendiami isoter," ungkapnya.
Sementara satu pasien perempuan sebelumnya telah pulang ke rumahnya, karena ingin menjalani isolasi mandiri di rumah pribadi.
"Yang bersangkutan ingin menjalani isoman di rumahnya, karena merasa sudah tua dan merasa sendirian di kamarnya. Kami, di sini tak bisa berbuat banyak selain mengizinkan," ucapnya.
"Tentu, untuk memudahkan pemantauan, kami berkoordinasi dengan petugas di tempat tinggal yang bersangkutan," tekannya.
Irwandi menambahkan, seyogianya, mereka yang menjalani isoman, memerlukan waktu setidaknya sepuluh hari untuk istirahat. Namun apabila mereka yang menjalani isoman adalah pasien bergejala, maka perlu tambahan waktu tiga hari.
Sebelumnya, ketiadaan alat tersebut sempat menjadi pertanyaan. Pasalnya, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina juga sudah meminta agar alat itu diletakkan di isoter.
Namun, sejak gedung dioperasikan menjadi isoter, alat tersebut tak kunjung ada. Belakangan, tersiar kabar miring bahwa sebagian oksigen konsentrator mengalami kerusakan. Lantaran dipakai terus menerus alias tanpa adanya jeda waktu.
Syukurlah, kabar miring itu dibantah oleh Plt Direktur RSUD Sultan Sutiansyah, M Syaukani. Ia mengatakan bahwa kabar itu tidaklah benar adanya.
"Ada dua puluh unit oksigen konsentrator. Semuanya, tidak ada yang rusak," ucapnya.
Baca Juga: Fantastis! Segini Anggaran Buat Isoter di Banjarmasin