Sonora.ID - Menjadi seorang Fashion Stylist yang sukses tentu terselip cerita-cerita perjuangan yang ditempuh hingga mencapai titik tersebut.
Cerita ini hadir disampaikan oleh Founder Stylo Indonesia, Ridho Nugroho dalam siaran radio yang mengudara di Motion FM (15/7/21).
Ridho menjelaskan bahwa dirinya tidak memiliki latar pendidikan di bidang mode.
Ia merupakan alumni dari salah satu universitas swasta dengan jurusan komunikasi.
Akan tetapi, hal yang mengantarkannya pada dunia mode adalah ketertarikannya sejak kecil.
Ceritanya bermula dari ketertarikan Stylist ini terhadap warna-warna dan mampu membedakannya secara detail antar satu warna dengan warna lainnya.
Sejak kecil juga Ridho sudah mampu membedakan bahan-bahan pakaian.
Baca Juga: 5 Cara Memulai Usaha dari Nol, Nomor 4 Paling Penting
"Semua orang bisa jadi Fashion Stylist, tapi harus passionate," tegasnya.
Menurut Head of Stylo ini, minat menjadi unsur penentu layaknya pekerjaan lain yang ingin kamu jalani.
Minat bermain penting dalam menentukan perasaanmu terhadap pekerjaan yang akan kamu lakukan.
Apabila kamu tidak memiliki perasaan yang baik terhadap segala baik buruknya pekerjaanmu, maka hasilnya pun tidak akan begitu baik.
Ketertarikan terhadap pekerjaan juga bisa dicerminkan dari seberapa lama kamu menempuhnya.
Pada dasarnya proses ini akan membutuhkan waktu dan bersifat gradual.
Baca Juga: Pernah Jadi OB, Ini Kisah Sukses Tommy Wattimena hingga Menjadi Seorang CEO!
Untuk menjadi seorang Fashion Stylist, Ridho menyebutkan kualitas-kualitas yang perlu dimiliki.
"Yang terpenting ramah, komunikatif, punya time management yang baik," ungkapnya.
Manajemen waktu yang baik ini sangat krusial karena Fashion Stylist akan terus diuji dengan kesibukan dan padatnya jam klien sehingga Fashion Stylist harus menyesuaikan dengan kondisi klien.
Hal tak kalah penting lainnya adalah 'jangan mager-an'.
Tantangan menjadi Fashion Stylist adalah kamu akan disibukkan dengan kegiatan fisik dan tingkat mobilitas yang tinggi.
Dalam waktu bersamaan, bisa saja kamu harus melakukan banyak hal dan tentunya ini membutuhkan sosok yang sangat dinamis.
Ini juga pada akhirnya mengarahkan pada tuntutan kepada Fashion Stylist untuk menjadi pribadi yang multitalenta dan multitasking.
Baca Juga: Hebat! 3 Weton Anak Laki-laki Ini Ditakdirkan Lebih Sukses dari Orangtuanya
Meskipun menjadi salah satu cerita duka Ridho, ia mengatakan bahwa dirinya juga secara tidak langsung diuntungkan dengan tantangan tersebut.
"Di media aku merasa jam terbangnya semakin tinggi karena semua hal aku kerjakan, bahkan ke detil-detilnya" cerita Ridho.
Cerita duka lainnya yang paling membekas versi Ridho adalah ketika ia harus menanggung sebesar Rp 8 juta untuk baju sewaan acara yang bahkan tidak bisa ia pakai.
Pada saat acara berlangsung, tidak sengaja dua titik peniti menyangkut di baju yang ia sewa dan pihak brand langsung menolak untuk dikembalikan sehingga Ridho harus membeli baju tersebut sebagai gantinya.
Kemudahan datang dari pihak Kompas Gramedia hingga akhirnya biaya ganti yang perlu ditanggung berkurang menjadi Rp 3 juta.
Melihat sisi positifnya, Ridho belajar untuk menjadi pribadi yang lebih teliti dan perhatian.
Baca Juga: Kenali 6 Jenis Pekerjaan Stylist: Hasilkan Cuan Sembari Berkreasi
Jauh sebelum itu, Ridho meniti kariernya dari sebagai asisten Fashion Stylist yang ia jelaskan hanya membawa-bawa baju dan juga mengganti pakaian dalam para atlit.
Semua pahit-pahitnya ia tempuh hingga mengantarkannya pada titik kesuksesan.
"Gak ada yang instan, semuanya butuh proses dan memulainya dari bawah. Makanya perlu untuk rendah hati," tutup Ridho.