Sonora.ID - Sebagai aset yang menjamin, keinginan untuk membeli rumah pasti pernah terbesit di pikiran kita.
Rumah impian barangkali menjadi cita-cita seseorang dari berbagai kalangan, baik itu yang masih menempuh pendidikan maupun yang sudah bekerja.
Agar rumah impian yang sudah dipikirkan tersebut dapat terealisasi, maka kamu perlu memperhatikan aspek paling krusialnya.
Tidak lain adalah metode pembayaran yang akan kamu pilih, baik dari risiko, benefit, maupun kalkulasinya.
“Secara umum, terdapat dua pilihan metode pembayaran dalam membeli rumah, yaitu cash dan cicilan,” kata Eko Pratomo dan Mohammad Teguh dalam siaran Radio Smart FM ‘Wujudkan Rumah Impian’ (1/9/21).
Baca Juga: Simak! Ini Cara Mudah Beli Rumah Meski Gaji Cuma 4 Juta
Apa sajakah perbedaan kedua metode tersebut? Simak penjelasannya berikut!
1. Metode cash
Metode ini dilakukan dengan melunasi biaya sejak awal pembayaran.
Metode ini juga menjadi pertimbangan bagi orang yang ingin segera tenang atau menghindari cicilan.
“Keuntungan membeli cash adalah ya kita lebih tenang walaupun sudah terkuras,” ujar Teguh selaku Financial Expert.
Kontra dari membeli rumah baru secara cash dari developer adalah adanya kebutuhan ruang yang tidak terpenuhi sehingga kamu lagi-lagi perlu menyisihkan uang untuk membangun kembali.
Telebih kalau membeli rumah seken secara cash, kamu masih harus menyisihkan pula biaya perawatan atau perbaikan.
Baca Juga: Fengshui Lantai 4 dan 13, Benarkah Bisa Mengundang Kematian?
2. Metode cicilan
Berlawanan dengan metode sebelumnya, memilih KPR sudah pasti kamu harus menerima tagihan per bulan.
Teguh menegaskan, “kalau KPR pastinya kamu mengeluarkan uang sedikit di awal namun menyicil setiap bulan yang secara total akan melebihi dari harga cash”.
Sebelum memahami KPR, ketahui dulu apa itu Down Payment atau DP.
Umumnya, target DP untuk aset seperti rumah dikisarkan pada angka 20 persen.
Dengan begitu, selain menganggarkan uang untuk membayar cicilan, kamu juga harus menyisihkan sebagian gajimu untuk DP.
Tentu pembayaran DP harus disesuaikan dengan harga rumah dan juga kemampuan kita untuk memenuhi DP tersebut.
Baca Juga: Tiga Elemen yang Harus Diperhatikan Ketika ingin Membeli Rumah Baru
Selain DP ada biaya-biaya tambahan selain DP, yakni biaya untuk proses KPR seperti provisi, administrasi, dan akta notaris yang sudah pasti kembali membutuhkan biaya.
Setelah memahami DP, maka kamu harus mempelajari kembali jenis KPR yang ada.
Pilihan cicilan biasanya ditawarkan oleh pihak bank (KPR) dan juga dari developer itu sendiri.
Perbedaannya, pihak developer biasa memberikan durasi cicilan yang lebih pendek.
Dan lagi, kamu perlu hati-hati dalam memilih kedua alternatif tersebut.
Baca Juga: Catat! 3 Tips yang Harus Diperhatikan saat Memilih KPR Guna Wujudkan Rumah Impian
“Kalau di KPR umumnya bank akan bekerjasama dengan developer yang sudah memiliki reputasi jadi bank pasti akan melakukan uji tuntas untuk menjamin legalitas,” jelas Teguh.
Lebih lanjut, bank juga akan menjamin kalau developer yang menjadi mitranya mampu memenuhi kewajiban sebagaimana yang telah ditentukan.
Dengan begitu KPR merupakan pilihan tepat bagi kamu yang sangat memperhatikan aspek keamanan.
Jika kamu ingin mengambil kredit yang bukan KPR, seperti pembayaran bertahap yang ditawarkan oleh developer, kamu harus tahu betul reputasi developer tersebut.
Banyak kasus ketika orang-orang sudah membayar, bahkan ketika developer belum memulai pembangunannya, berujung pada kekecewaan.
Kasus terburuknya, developer yang tidak bertanggungjawab sering tidak menyelesaikan proyeknya dan malah kabur.