Irfandy menuturkan, saat sudah berada di dekat pelabuhan, Edy minta diturunkan di tepi jalan. Ia kemudian menumpangi mobil HR-V yang telah menunggu.
Selanjutnya, Irfandi kembali diperintahkan mengikuti mobil HR-V dari belakanga memutari Pantai Losari.
Irfandi juga mengaku diarahkan Edy menuju ke Lego Lego di Kawasan CPI.
"Sama HR-V ke Lego lego. Mobil tidak sempat singgah, cuma mutar. Di sana tidak sempat bertemu siapapun. Pada saat itu tidak ada mobil parkir. Pak Edy tidak menyampaikan ingin ketemu siapa di Lego Lego," ungkapnya.
Baca Juga: JPU KPK Siapkan Sejumlah Saksi Kunci untuk Jerat Nurdin Abdullah
Setelah mengitari Pantai Losari dan Lego Lego, lanjutnya, mereka akhirnya berhenti di depan Masjid Terapung jalan Penghibur.
Beberapa lama kemudian, Edy turun dari HR-V dan kembali ke mobilnya. Irfandi mengaku tidak mengetahui siapa yang mengendarai HR-V tersebut.
"Kami ke Lego Lego setelah sudah terima koper dari Pak Agung Sucipto," ujarnya.
Sekitar pukul 11 malam, mereka pulang ke rumah dinas Edy. Setelah sampai, Edy memintanya membawa koper dari bagasi mobil ke dalam rumah.
"Koper saya bawa masuk ke kamar," ujarnya.
Baca Juga: Putra NA Beberkan Terkait Pembelian Jetski Senilai Rp797 Juta
Kepada JPU, Irfandy mengaku telah mengetahui koper tersebut berisi uang tunai. Ia diberitahu langsung oleh Edy pada saat turun dari mobil HR-V.
"Setelah koper dimasukkan ke dalam kamar, saya keluar ke minimarket, pas kembali sudah ada KPK yang datang. Tim KPK mencari Edy Rahmat. Pada saat KPK datang saya dan teman disuruh masuk ke kamar. Pak Edy dibawa tim KPK," bebernya.
Baca Juga: Kuasa Hukum Nurdin Abdullah Sebut Dakwaan JPU Tidak Sepenuhnya Benar
Sementara, Nuriyadi, supir Agung Sucipto membeberkan, sebelum ke rumah makan nelayan, ia mengantar majikannya ke sebuha kafe di bilangan jalan Pattimura Makassar sekitar pukul 5 sore.
Dua jam kemudian atau pada pukul 8 malam, seseorang datang menemui Agung Sucipto. Di saat bersamaan, seseorang lain datang menemuinya dengan berperawakan kurus.
"Dia cuma bilang, kau supirnya Pak Agung? Dia bilang ada uang 1 miliar. Saya ikut ambil uang di mobil orang itu. Uangnya ditaruh di dua kantong kresek warna hitam. Saya disuruh hitung tapi saya tidak berani," bebernya.
Setelah ia mengambil uang tersebut, lanjut Nuriyadi, Agung pun keluar dari kafe dan meminta diantar ke rumah makan nelayan untuk bertemu Edy Rahmat.
Tapi sebelumnya, Nuriyadi melaporkan kepada Agung perihal seseorang yang memberinya uang di kantung kresek.
Baca Juga: Putra NA Beberkan Terkait Pembelian Jetski Senilai Rp797 Juta