Sebagian besar mutasi virus tidak ada dampaknya
Menurut Profesor Tjandra World Health Organization-WHO, mengategorikan varian virus menjadi dua yaitu menjadi Varian of Concern (VoC) dan Varian of interest (VoI).
Apa bedanya, Kalau masuk dalam varian of concern itu ada bukti yang cukup untuk menjelaskan 5 hal itu atau sebagian dari 5 hal itu.
Makanya masuk VoC. Yang masuk dalam VoI adlah bila ada bukti ilmiah salah satu atau salah dua dari 5 hal itu.
“Kalau masih dalam VOI itu belum ada bukti ilmiah yang ini beginilah itu begitulah. Mu ini masuk dalam kategori VOI”, kata Prof. Tjandra.
Tetapi Indonesia tetap harus melakukan 4 langkah untuk mencegah penularan Mu dan varian lainnya, yaitu:
1. Meningkatkan Pemeriksaan Whole Genome Sequencing
Whole Genome Sequencing adalah teknik komprehensif menggunakan komputasi dan algoritma kopleks bioinformatika dalam proses pengurutan sekuens DNA suatu organisme untuk memberi informasi karakteristik organisme.
“Tadi pagi (10/9/2021) saya periksa Indonesia sudah memeriksa 6.000, India sudah 46.000, sedangkan Amerika serikat memeriksa 900.000. Walaupun Indonesia sudah meningkatkan jumlah pemeriksaan, tetapi ini harus terus dilakukan”, Prof. Tjandra menambahkan.
2. Menjaga Protokol Kesehatan dengan Sangat Baik
Ada atau tidak Mu di Indonsia, masyarakat Indonesia harus tetap waspada, yaitu terus menjaga protokol kesehatan 3 M dengan sangat baik, supaya tidak terjadi penularan dan untuk menjaga supaya tidak terjadi penyebaran di masyarakat.
“Kalau ada penularan di masyarakat dan itu jumlahnya banyak, maka bisa jadi vairan-varian baru bisa muncul", jelas Prof. Tjandra.
Baca Juga: Pakar Covid-19 Sebut Kasus Corona di Indonesia Bulan Agustus Turun 45% dari Bulan Sebelumnya