Jadi, beberapa hal yang perlu dibandingkan adalah kandungan sodium, natrium, serat, dan protein antara kedua makanan instan tersebut.
“Perhatikan jumlah karbohidratnya, jumlah kalorinya, dengan catatan jangan lupa perhatikan jumlah sajiannya, karena beda gram tentu beda isi gitu,” sambungnya menambahkan.
Pihaknya menyarankan untuk lebih pasti, membandingkan persentase yang biasanya tertera pada komposisi di balik kemasan mie instan atau bihun instan tersebut.
Dengan demikian, calon konsumen bisa lebih yakin lagi untuk memilih makanan instan yang akan dikonsumsinya, dan tahu betul jumlah yang aman untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Kylie Jenner Pamer Makan Mie Instan, Gimana Cara Yang Aman Makan Mie?
“Misalnya natrium, kan kita butuhnya 2.000, tinggal dilihat kalau dia tulisnya 1.000 mg, maka kita sudah makan 50 persen dari kebutuhan natrium harian kita, sehingga dalam sehari itu jangan makan asin-asin lagi,” jelasnya.
Meski demikian, secara garis besar, dr. Santi menyatakan antara mie instan dan bihun instan tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
“Kurang lebih sih sama saja, cuma jenisnya saja yang beda, satu bihun, satu mie. Karena dua-duanya sama-sama termasuk karbohidrat,” tegas dr. Santi.
Baca Juga: Penderita GERD Tidak Boleh Makan Mi Instan? Ini Penjelasan Dokter