Sonora.ID - Dalam berbagai situasi, makanan instan menjadi solusi yang paling mudah dan murah, untuk memenuhi kebutuhan makanan harian.
Tak hanya mie instan, ada beberapa pilihan makanan instan yang bisa dikonsumsi ketika situasi membutuhkan makanan yang cepat dan murah, termasuk belakangan ini muncul bihun instan sebagai alternatif makanan cepat saji.
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia mendapatkan pertanyaan terkait mie instan dan bihun instan tersebut, mana yang lebih baik dan lebih aman dikonsumsi?
Baca Juga: Ingin Makan Mie Instan Pakai Nasi Putih? Dokter: Boleh, Asalkan…
Menjawab pertanyaan itu, dokter Santi menegaskan bahwa pada dasarnya keduanya melalui proses yang hampir sama, sehingga kandungannya pun terbilang nyaris sama.
Meski demikian, pihaknya menyarankan untuk membandingkan langsung komposisi yang ada di balik kemasan mie atau bihun instan tersebut untuk mengetahui dan memastikan lebih lanjut.
“Saya pribadi belum pernah mengamati jumlah sodiumnya, natrium, membandingkan jumlah serat dan proteinnya. Jadi mungkin bisa ke super market yang besar yang menjual beberapa merk untuk membandingkan komposisinya itu,” ungkap dr. Santi menjelaskan.
Baca Juga: Kuliner Solo yang Wajib Dicoba, Warung Mie Ayam Hamo di Alun–Alun Kidul Solo
Jadi, beberapa hal yang perlu dibandingkan adalah kandungan sodium, natrium, serat, dan protein antara kedua makanan instan tersebut.
“Perhatikan jumlah karbohidratnya, jumlah kalorinya, dengan catatan jangan lupa perhatikan jumlah sajiannya, karena beda gram tentu beda isi gitu,” sambungnya menambahkan.
Pihaknya menyarankan untuk lebih pasti, membandingkan persentase yang biasanya tertera pada komposisi di balik kemasan mie instan atau bihun instan tersebut.
Dengan demikian, calon konsumen bisa lebih yakin lagi untuk memilih makanan instan yang akan dikonsumsinya, dan tahu betul jumlah yang aman untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Kylie Jenner Pamer Makan Mie Instan, Gimana Cara Yang Aman Makan Mie?
“Misalnya natrium, kan kita butuhnya 2.000, tinggal dilihat kalau dia tulisnya 1.000 mg, maka kita sudah makan 50 persen dari kebutuhan natrium harian kita, sehingga dalam sehari itu jangan makan asin-asin lagi,” jelasnya.
Meski demikian, secara garis besar, dr. Santi menyatakan antara mie instan dan bihun instan tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
“Kurang lebih sih sama saja, cuma jenisnya saja yang beda, satu bihun, satu mie. Karena dua-duanya sama-sama termasuk karbohidrat,” tegas dr. Santi.
Baca Juga: Penderita GERD Tidak Boleh Makan Mi Instan? Ini Penjelasan Dokter