Dari total siswa, Pahri mengakui ada sekitar 6 orang siswa yang tidak bisa hadir dan ikut PTS, lantaran sedang berada di luar daerah bersama orangtuanya. Alhasil, mereka pun terpaksa mengikuti ujian susulan.
Sedangkan bagi siswa yang tidak bisa hadir karena sakit, maka orangtuanya diminta datang ke sekolah untuk mengambil soal ujian.
"Orangtuanya kita minta datang mengambil soal ujian lalu dikerjakan siswa di rumah. Setelah diserahkan lagi ke sekolah. Tidak bisa kita awasi, sehingga minta kejujurannya saja. Kalau secara online kita takut terkendala jaringan," imbuhnya.
Senada dengan SMPN 9, PTS tatap muka terbatas juga diselenggarakan di SMPN 1 yang sama-sama berlokasi di komplek pelajar Mulawarman itu dalam tiga sesi.
Sama halnya dengan di SMPN 9, beberapa siswa di SMPN 1 juga ada tidak bisa mengikuti PTS, lantaran sedang berada di luar daerah.
Sayangnya, SMPN 1 tidak menyediakan PTS secara online, sehingga mereka yang tidak bisa hadir mengikuti ujian susulan.
"Awalnya kita sudah mendesain PTS secara online. Tapi karena hanya sedikit yang tidak hadir jadi kita lakukan ujian susulan saja. Cuma sekitar 8 orang dari 900 lebih siswa," ungkap Kepala SMPN 1 Banjarmasin, Gt. Khairur Rahman, saat ditemui awak media di sekolah.
Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Banjarmasin Waspada Banjir!
<...