Sonora.ID - Berinvestasi memang dapat dikatakan sebagai kegiatan yang menghasilkan passive income. Banyak produk investasi yang ditawarkan kepada seseorang dengan profit yang berbeda di setiap pilihannya.
Tetapi, sering kali masyarakat salah dalam memahami bahwa investasi dapat digunakan sebagai bentuk dari income yang cepat dan menguntungkan.
Sehingga, sebagian besar dari mereka merasa greedy untuk bisa mendapatkan income yang besar dalam waktu singkat dari investasi dan tertarik untuk melakukannya.
Untuk menanggapi hal tersebut, Eko Pratomo, Ahli Perencanaan Ekonomi, datang sebagai narasumber di program Smart Financial Wisdom yang disiarkan melalui YouTube Smart FM pada hari Rabu (08/09/21).
Eko mengatakan bahwa sebagian besar orang memang cenderung tertarik untuk melakukan investasi terlebih dalam bentuk saham. Karena, investasi saham dapat dijual di kemudian hari.
Hal tersebut pun berlaku juga pada cryptocurrency dan forex.
Instrumen-instrumen investasi seperti saham, cryptocurrency, dan forex yang dapat diperdagangkan ini membuat angka fluktuasinya menjadi besar.
Berdasarkan perkataan Eko, angka fluktuasi yang besar ini memungkinkan calon investor untuk bisa melakukan trading dengan harapan mendapatkan keuntungan.
Baca Juga: Investasi Bangunan Tak Punya Regulasi Baku, Ryan Filbert: Pemerintah Harus Pikirkan Payung Hukumnya
Namun, kemungkinan untuk salah dalam membeli instrumen investasi seperti transaksi saham yang dianggap akan naik di kemudian hari tetapi nyatanya malah turun pun nyata.
Pada kenyataannya, investasi dalam bentuk saham itu bersifat jangka panjang yang disebabkan oleh adanya kemungkinan untuk untung dan juga rugi di saat yang bersamaan.
Sehingga, ketika para calon investor ingin melakukan investasi dalam bentuk saham, cryptocurrency, atau forex, mereka harus memerhatikan risiko-risiko yang ada seperti kesalahan membeli atau pergerakan pasar saham yang tidak pasti
Pilihan seperti trading menggunakan robot yang akhir-akhir ini sedang popular pun tidak menjamin sebuah investasi dapat membawa keuntungan menurut Eko.
Karena pada hakikatnya, investasi bukanlah suatu kegiatan yang dijamin untuk dapat selalu menghasilkan sebuah keuntungan.
"Kita sebagai investor itu harus paham kalau semua hal bisa dijamin, tidak ada orang yang mau kerja," ucap Eko.
Baca Juga: 3 Kunci yang Harus Industri Perbankan Miliki Guna Lindungi Nasabah