1. Simulasi di rumah
Misal anak sekolah jam 7 pagi, orang tua bisa mempraktikan penggunaan masker di jam yang sama tersebut kepada anak.
Tidak hanya masker melainkan juga memberitahu pentingnya protokol kesehatan seperti hand sanitizer dan masker cadangan yang bisa anak gunakan selama bersekolah.
Tujuan simulasi ini tidak lain untuk membiasakan anak.
2. Persiapan psikologis anak
Selama pandemi anak menghabiskan banyak waktu di rumah sehingga interaksinya sangat terbatas dengan orang-orang di rumah saja.
Ini memungkinkan mereka untuk merasa asing ketika mereka harus belajar di sekolah dan bertemu dengan orang-orang secara langsung.
Beberapa anak pun malah merasa takut dengan keasingan tersebut.
Ayah bunda bisa berikan pelatihan agar anak tidak takut dan juga memberikan dukungan psikologis guna menumbuhkan semangat.
Sama pentingnya, orang tua bisa meyakinkan kondisi kesehatan anak, terutamanya bagi anak yang sangat takut akan paparan Covid-19.
3. Terapkan pola pikir adaptif
Orang tua jangan berharap semuanya akan kembali layaknya sebelum pandemi terjadi.
Kemungkinannya adalah akan ada penurunan nilai dari anak karena anak juga harus mengalami penyesuaian kembali.
Dengan begitu orang tua harus menyingkirkan urusan performa akademik anak untuk sementara waktu dan menekankan dukungan psikologis anak terlebih dahulu.
Baca Juga: Ingin Balikan dengan Mantan? Ini 6 Hal yang Patut Dipertimbangkan