Sonora.ID – Setelah lebih dari satu tahun anak menempuh Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), kini Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas mulai diterapkan yang tentunya perlu disertai protokol kesehatan.
Adapun alasan PTM diterapkan karena data-data yang ada menunjukkan kondisi anak Indonesia yang memprihatinkan selama PJJ dan tidak jarang ini dilatarbelakangi kondisi orang tua itu sendiri.
Dengan begitu orang tua merupakan faktor terpenting dalam menentukan kondisi pembelajaran anak selama PJJ.
Namun peralihan dari PJJ ke PTM ini kembali memunculkan penyesuaian tertentu bagi orang tua dalam mengawal anak.
Orang tua memiliki peranan penting dalam menyukseskan program ini dan kesuksesan orang tua membina program ini akan turut membantu pemerintah maupun tenaga pengajar.
Bagaimana menyiasati peralihan tersebut?
Melalui siaran yang mengudara di Radio Sonora ‘Menyiasati Pergantian PJJ ke PTM, Mudah Atau Sulitkan Untuk Anak Kita?’ (10/9/21) David Togatorop Editor in Chief dari Nakita.id menyampaikan beberapa hal yang bisa ayah bunda lakukan agar anak tetap mengikuti protokol kesehatan di sekolah dan belajar dengan semangat:
1. Simulasi di rumah
Misal anak sekolah jam 7 pagi, orang tua bisa mempraktikan penggunaan masker di jam yang sama tersebut kepada anak.
Tidak hanya masker melainkan juga memberitahu pentingnya protokol kesehatan seperti hand sanitizer dan masker cadangan yang bisa anak gunakan selama bersekolah.
Tujuan simulasi ini tidak lain untuk membiasakan anak.
2. Persiapan psikologis anak
Selama pandemi anak menghabiskan banyak waktu di rumah sehingga interaksinya sangat terbatas dengan orang-orang di rumah saja.
Ini memungkinkan mereka untuk merasa asing ketika mereka harus belajar di sekolah dan bertemu dengan orang-orang secara langsung.
Beberapa anak pun malah merasa takut dengan keasingan tersebut.
Ayah bunda bisa berikan pelatihan agar anak tidak takut dan juga memberikan dukungan psikologis guna menumbuhkan semangat.
Sama pentingnya, orang tua bisa meyakinkan kondisi kesehatan anak, terutamanya bagi anak yang sangat takut akan paparan Covid-19.
3. Terapkan pola pikir adaptif
Orang tua jangan berharap semuanya akan kembali layaknya sebelum pandemi terjadi.
Kemungkinannya adalah akan ada penurunan nilai dari anak karena anak juga harus mengalami penyesuaian kembali.
Dengan begitu orang tua harus menyingkirkan urusan performa akademik anak untuk sementara waktu dan menekankan dukungan psikologis anak terlebih dahulu.
Baca Juga: Ingin Balikan dengan Mantan? Ini 6 Hal yang Patut Dipertimbangkan