Selain dari dua hal tersebut, proses diagnosa kanker pun masih belum sempurna untuk dilakukan di negara ini.
Menurut penuturan Intan, diagnosa pada fasilitas kesehatan tahap 1 hingga 2 belum memiliki pemeriksaan penunjang yang baik.
Sehingga, pemeriksaan penunjang ini harus menjadi sebuah concern yang diprioritaskan agar proses diagnosa dapat dilakukan dari hulu ke hilir.
"Supaya kita ngobatinnya dari hulu ke hilir, bukan sampai ke center udah dalam keadaan berat," ungkap Dokter Spesialis dan Konsultan Anak saat menjadi narasumber di Sonora Talkshow.
Pandemi juga turut andil menjadi penghambat dalam penanganan kanker pada anak.
Berdasarkan perkataan Intan, penderita kanker anak bisa saja mendapatkan rujukkan ke rumah sakit yang tidak berada di dalam kota tempat ia tinggal.
Ini menyebabkan si penderita harus mengeluarkan ongkos lebih karena beberapa akses kendaraan ditutup selama pandemi. Sehingga, penanganan kanker pada anak pun sering tertunda.
Baca Juga: Kanker Terjadi karena Faktor Keturunan? Simak, Ini Jawaban Dokter