Dengan memahami tentang sentuhan-sentuhan tersebut, maka sang anak nanti dapat melakukan self-defense ketika ada seseorang yang menyentuh mereka di area yang dilarang. Mereka dapat mengatakan stop dan menegur ketika merasakan risih saat disentuh.
Pembahasan mengenai pubertas juga wajib untuk dibahas oleh para orang tua kepada anak mereka di fase pra-remaja.
Mengapa demikian?
Dokter Adisti mengatakan bahwa sang anak mungkin akan merasa kebingungan ketika melihat perubahan-perubahan yang disebabkan oleh masa pubertas terhadap beberapa bagian tubuh milik mereka.
Para anak juga dapat mulai diajari mengenai kematangan organ reproduksi saat remaja.
Pengetahuan-pengetahuan seperti menstruasi pada anak perempuan dan mimpi basah pada anak laki-laki akan membantu mereka memahami perihal kematangan organ reproduksi.
Sehingga, pembahasan mengenai pubertas sejak dini dapat membantu sang anak lebih siap ketika harus melewati fase perubahan tersebut.
Nah, itulah mengapa para orang tua harus mulai lebih gencar untuk memberikan ilmu sex education kepada anak di usia pra-remaja. Dengan ilmu-ilmu tersebut, diharapkan anak akan siap menghadapi masa pubertas dan remaja.
Baca Juga: Marak Kasus LGBT, dr. Boyke: Lingkungan Pergaulan Anak Harus Seimbang