Sonora.ID - Pemahaman seorang anak mengenai seks dan seksualitas harus tetap diawasi oleh para orang tua ketika sang anak sudah masuk ke usia yang lebih dewasa dan berinteraksi dengan banyak orang.
Pemahaman mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seks dan seksualitas akan semakin luas dan beragam. Sehingga, pengetahuan sang anak atas hal-hal tersebut dapat menjadi berbeda dengan pemahaman orang tua.
Oleh karena itu, orang tua harus mulai lebih gencar lagi dalam membekali anak-anak mereka dengan ilmu sex education yang detail.
Baca Juga: 6 Manfaat Morning Sex Perlu Dilakukan, Bikin Lengket dengan Pasangan!
Berdasarkan penuturan dr. Adisti Soegoto, M.Psi., BFRP, Psikolog Klinis Anak, yang hadir sebagai salah satu narasumber di program Talkshow with Mayapada Hospital yang tayang melalui YouTube Sonora FM, anak-anak yang sudah menyentuh usia pra-remaja harus mulai diperkenalkan secara detail tentang tubuh mereka.
Dokter Adisti juga menambahkan bahwa orang tau dapat mulai memperkenalkan organ-organ seksual kepada anak secara detail, sehingga sang anak dapat memahami lebih lanjut mengenai tubuhnya sendiri.
Ketika sang anak sudah dapt mengenal tubuhnya dengan baik, maka orang tua juga dapat mulai untuk memberikan pelajaran mengenai cara menjaga bagian-bagian tubuh.
Selain dari hal tersebut, Psikolog Klinis Anak ini menyarankan para orang tua untuk memberikan pengetahuan tentang sentuhan-sentuhan yang dapat dan tidak diterima oleh anak mereka.
Baca Juga: Apa Pentingnya Pendidikan Seks? dr. Boyke: Jangan Dianggap Tabu!
Dengan memahami tentang sentuhan-sentuhan tersebut, maka sang anak nanti dapat melakukan self-defense ketika ada seseorang yang menyentuh mereka di area yang dilarang. Mereka dapat mengatakan stop dan menegur ketika merasakan risih saat disentuh.
Pembahasan mengenai pubertas juga wajib untuk dibahas oleh para orang tua kepada anak mereka di fase pra-remaja.
Mengapa demikian?
Dokter Adisti mengatakan bahwa sang anak mungkin akan merasa kebingungan ketika melihat perubahan-perubahan yang disebabkan oleh masa pubertas terhadap beberapa bagian tubuh milik mereka.
Para anak juga dapat mulai diajari mengenai kematangan organ reproduksi saat remaja.
Pengetahuan-pengetahuan seperti menstruasi pada anak perempuan dan mimpi basah pada anak laki-laki akan membantu mereka memahami perihal kematangan organ reproduksi.
Sehingga, pembahasan mengenai pubertas sejak dini dapat membantu sang anak lebih siap ketika harus melewati fase perubahan tersebut.
Nah, itulah mengapa para orang tua harus mulai lebih gencar untuk memberikan ilmu sex education kepada anak di usia pra-remaja. Dengan ilmu-ilmu tersebut, diharapkan anak akan siap menghadapi masa pubertas dan remaja.
Baca Juga: Marak Kasus LGBT, dr. Boyke: Lingkungan Pergaulan Anak Harus Seimbang