“Vaksin dosis pertama lansia masih 26%, dosis kedua 18% padahal mereka adalah populasi rentan. Untuk mortalitas, lebih dari setengahnya adalah lansia, kasus aktif juga sebagian besar adalah lansia,” tutur Alexander.
Oleh karena itu, Alexander meminta seluruh sentra vaksinasi untuk dapat memberikan kemudahan akses kepada kelompok lansia, difabel, dan kelompok rentan lainnya. Masyarakat sekitar, terutama keluarga dari kelompok rentan juga diharapkan dapat berperan aktif dalam membantu percepatan vaksinasi bagi mereka.
Sementara itu, Anggota Satgas Penanganan COVID-19 Sub Bidang Mitigasi Falla Adinda memastikan bahwa ketersediaan vaksin yang ada di Indonesia sudah mencukupi. Menurutnya, fokus saat ini lebih dititikberatkan pada distribusi vaksin dan edukasi publik untuk bersedia segera melakukan vaksinasi.
Baca Juga: Mari Belajar Lebih Dekat Soal Istilah Badai Sitokin dan Long Covid-19
“Indonesia sangat terberkati, terima kasih kepada pemerintah atas upayanya dalam ketersediaan vaksin. Kita memiliki vaksin dalam jumlah yang memadai dan berbagai merek. Tugas kita berikutnya adalah dalam hal distribusi serta menyakinkan masyarakat untuk sadar vaksinasi,” katanya.
Campaign Director Gerakan Pakai Masker (GPM) Fardilla Astari juga mengatakan hal serupa, bahwa kampanye dan edukasi harus dilakukan secara berkesinambungan dan menjangkau seluruh elemen masyarakat.
Tujuannya, agar masyarakat selalu ingat untuk mengenakan masker, menerapkan protokol kesehatan, dan mempercepat vaksinasi.
Untuk itu, mereka berusaha merangkul komunitas yang belum terjangkau oleh teknologi digital dan internet.
Baca Juga: Pentingnya Kesadaran Disiplin Protokol Kesehatan, Satgas: Tak Sekadar Patuh