Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, memberikan sambutan di Rapat Koordinasi Daerah TPID DIY. (
Bank Indonesia)
Gubernur DIY menambahkan, ada beberapa hal sebagai faktor pendukung agar ekonomi tumbuh produktif, antara lain Sinergi dan kolaborasi lintas instansi; Peningkatan kompetensi digital pelaku usaha tani; Penguatan kelembagaan petani; Optimalisasi KUR Pertanian; Pendampingan itensif sesuai karakteristik usaha tani; dan Perluasan akses pasar secara digital.
Pada acara RakordaTPID DIY tersebut, juga dilakukan Penyampaian Piagam TPID Award 2020 kepada Gubernur DIY oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan RI.
Dalam sambutanya, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan RI mengucapkan selamat kepada Gubernur DIY dan TPID DIY atas prestasi luar biasa yang diperoleh dalam pengendalian inflasi yang ada di DIY.
Iskandar Simorangkir mengatakan inflasi bukan semata-mata untuk mencapai inflasi yang rendah tetapi juga harus dirasakan untuk kemakmuran rakyat di daerahnya. Oleh karena, itu inflasi yang rendah itu adalah salah satu prasarana supaya rakyat lebih sejahtera.
Ia menjelaskan, optimalisasi digitalisasi untuk m endukung pengendalian inflasi perlu terus diperluas. Optimalisasi digitalisasi pertanian baik sisi hulu aupun hilir dapat terusdikembangkan dan diperluas penyerapannya.
Pada acara tersebut, juga dilakukan Penandatanganan Kerja antara Pemerintah Daerah DIY dan Bank Indonesia, tentang Pendataan Pengembagan Sistem Ekonomi Hub (pusat) dan Pengembangan Sektor Riil Perekonomian DIY.
Selain itu, ada pula penyerahan secara simbolis Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) oleh Kepala kantor Perwakilan BI DIY kepada pelaku usaha pertanian. Program Sosial Bank Indonesia tersebut diberikan kepada empat Kelompok Tani. Dua dianataranya berasal dari Bantul dan dua lainnya adalah Kelompok Tani, berasal dari Sleman.