3 Jenis Diet Paling Ampuh Untuk Menurunkan Berat Badan Selama Pandemi

25 September 2021 08:00 WIB
Illustrasi Diet
Illustrasi Diet ( freepict.com)

Sonora ID – Pandemi telah membuat kebanyakan orang mengalami kenaikan berat badan yang tidak normal.

Beberapa penyebabnya adalah waktu dan ruang yang tersedia untuk berolahraga setiap harinya.

Daripada menunggu yang tidak pasti, Anda bisa merubah pola makan atau mengikuti program diet untuk mengembalikan proporsi ideal tubuh Anda

Berikut adalah 3 jenis diet paling ampuh yang tetap bisa Anda lakukan walaupun dikurung oleh batasan pandemi.

Diet Mediterania

Diet berat sayuran ini memiliki ketentuan konsumsi daging dalam jumlah terbatas.

Diet diambil dari kebiasaan makan budaya di sekitar Laut Mediterania yang suka mengonsumsi makanan seperti biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan dan minyak zaitun.

Minyak direkomendasikan untuk dikonsumsi sebanyak mungkin untuk mengurangi kebutuhan akan mentega.

Ikan menjadi pilihan utama dibandingkan daging merah.

Yogurt dan keju adalah dua jenis produk susu yang dimakan dalam jumlah sedang.

Diet jenis ini terbukti efektif membantu dalam penurunan berat badan dan menjaga kesehatan jantung.

 Baca Juga: Berikut ini 5 Camilan yang Bisa Membantu Diet Kamu

Diet DASH

DASH adalah singkatan dari Dietary Approaches to Stop Hypertension.

Diet ini pertama kali dibuat oleh National Institutes of Health (NIH), sebuah agen bawahan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat.

Tujuan inti dari diet ini adalah untuk mencegah tekanan darah tinggi, tetapi tetap membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dengan rekomendasi makanan yang seimbang.

Sebagian porsi makanan terdiri dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan produk susu rendah lemak.

Makanan kaya protein tanpa lemak seperti ayam, ikan, dan kacang-kacangan diperbolehkan untuk dikonsumsi dalam jumlah terbatas.

Versi pertama diet ini menyarankan mengonsumsi 1.500 miligram sodium sehari, sedangkan pilihan yang kedua merekomendasikan konsumsi 2.300 miligram sodium per hari.

 Baca Juga: 3 Ciri Makanan yang Mudah Dibakar oleh Tubuh, Dokter: Cocok untuk Diet

Intermittent Fasting atau puasa berselang

Diet ini melibatkan puasa untuk durasi tertentu antara dua kali makan dan menyarankan pola yang harus diikuti.

Salah satunya adalah metode 16/8, atau 8:16, di mana makanan dikonsumsi dalam waktu delapan jam (sebaiknya di pagi hari) dan diikuti dengan puasa 16 jam, termasuk waktu tidur.

Seseorang juga dapat mengikuti metode alternatif selama tujuh hari atau sistem 5:2.

Dalam rencana diet ini, hanya 500 hingga 600 kalori yang harus dikonsumsi pada dua hari yang tidak berurutan dalam seminggu tanpa batasan pada hari lainnya.

Ini juga dikenal sebagai diet sirkadian karena membantu tubuh untuk menyelaraskan lebih baik dengan ritme sirkadian atau jam tubuh internal yang terus-menerus berputar antara kantuk dan kewaspadaan.

Sebuah studi menemukan bahwa orang yang mengikuti metode 16/8 memiliki kadar insulin yang lebih rendah dan tekanan darah lebih rendah dibandingkan orang biasanya.

Karena nafsu makan juga menurun, berat badan juga secara langsung menurun.

Oleh karena itulah, diet ini tidak disarankan bagi orang yang sudah memiliki kekurangan berat badan, kekurangan gizi, hamil, dan ibu menyusui.

Baca Juga: Begini Cara Tepat Jalankan Diiet dan Turunkan Berat Badan yang Sesuai Untuk Golongan Darah O

Diet keto

Diet keto menggunakan lemak sebagai sumber energi dan 90 persen asupan kalori.

Tujuannya diet ini adalah membuat hati menghasilkan bahan bakar dalam bentuk keton yang terbuat dari lemak yang disimpan.

Saat menyantap makanan, lemak harus tersedia dan rasionya tergantung pada kebutuhan khusus tubuh.

Makanan yang diperbolehkan adalah tahu, kacang-kacangan, minyak zaitun, alpukat dan biji-bijian, serta mentega, minyak kelapa sawit atau minyak kelapa dan lemak babi dalam jumlah tinggi.

Daging sapi, bacon, telur, dan ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan mackerel juga diperbolehkan.

Makanan yang dikonsumsi dalam diet ini dengan mudah membuat seseorang kenyang.

Inilah sebabnya mengapa hal itu dapat mengurangi hormon perangsang rasa lapar yang mengakibatkan penurunan berat badan.

Karena tingginya lemak jenuh, diet ini disebut dapat menyebabkan penyakit jantung jika tidak dilakukan teratur.

Selain itu, kurangnya sayuran dan buah-buahan dapat menyebabkan kekurangan zat gizi mikro esensial seperti vitamin B dan C dan memperburuk masalah hati.

Baca Juga: Menu Diet Mulai dari Sarapan hingga Makan Malam yang Wajib Kamu Coba!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm