Sonora.ID – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memastikan adanya rencana pembubaran tujuh perusahaan pelat merah pada 2021.
Adapun beberapa alasan BUMN bakal dibubarkan Erick lantaran lama tak beroperasi, nasib pegawai terkatung-katung, BUMN yang tidak sehat, hingga dapat dukungan DPR dan meminta dukungan dari Presiden untuk menutup beberapa perusahan BUMN.
"Sekarang yang perlu ditutup tujuh (BUMN) yang sudah lama tidak beroperasi. Zalim kalau jadi pemimpin tidak memberikan kepastian," ujar Erick dikutip dari CNN.
Meski begitu, masih belum jelas kapan waktu penutupan perusahanan BUMN tersebut.
Berikut ini ada daftar 7 BUMN yang bakal dibubarkan Erick Thohir:
1. PT Merpati Busantara Airlines (Persero)
PT Merpati Busantara Airlines merupakan maskapai BUMN yang sudah tidak mengudara dalam beberapa tahun terakhir.
Meski belakangan sempat terdengar kabar bahwa Merpati akan terbang lagi, namun hingga saat ini belum juga terealisasi. Hal tersebut diduga lantaran kondisi keuangan perusahaan yang bermasalah.
2. PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas
PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas menjadi salah satu BUMN yang bakal ditutup oleh Erick. Hal ini mempertimbangan kondisi perusahaan yang diambang pintu ditutup.
Meski PPA sempat mengucurkan pinjaman dana restrukturisasi, namun hingga kini belum ada kelanjutannya.
Baca Juga: Sri Mulyani: Realisasi Anggaran PEN Hingga 17 September Capai Rp 395 T
3. PT Istaka Karya (Persero)
PT Istaka Karya (Persero) merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi juga menjadi perusahaan yang sudah tidak beroperasi.
Sempat mendapatkan dana pinjaman dari PPA, namun perusahaan ini juga belum jelas kelanjutan penggunanya. Bahkan dikabarkan gaji pegawai sudah tidak dibayarkan selama setahun.
4. PT Kertas Kraft Aceh (Persero)
PT Kertas Kraft Aceh (Persero) menjadi salah satu perusahaan yang sudah diserahkan Erick ke PPA.
Meski PPA sempat memberikan dana pinjaman restrukturisasi, hanya saja perusahaan BUMN ini belum ada kelanjutannya.
5. PT Industri Sandang Nusantara (Persero) atau Insani
BUMN yang satu ini juga mendapat suntikan dana dari PPA guna sebagai bantuan kelangsungan perusahaan.
Sebelum kondisi perusahaan bermasalah, hal ini menjadi salah satu andalah pemerintah untuk mendukung kebutuhan pangan dalam hal memenuhi kebutuhan karung dan plastik.
Baca Juga: Sri Mulyani Prediksi Ekonomi Kuartal 3 - 2021 Tumbuh Hingga 5 Persen
6. PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero) atau PANN
Perusahaan yang awalnya bergerak di pembiayaan kapal ini tidak fokus menjalankan bisnisnya hingga menjadi bisnis lain yaitu perhotelan.
Disebutkan oleh Erick bahwa PANN hanya memiliki tujuh pegawai dari direksi hingga komisaris.
7. PT Kertas Leces (Persero)
BUMN terakhir ini juga merupakan pasien PPA, di mana perusahaan turut mendapat kucuran dana talangan. Tapi sampai sekarang belum ada kelanjutan dari proses penyehatan BUMN tersebut.
Baca Juga: Kementrian Agama dan Perpusnas Luncurkan Portal Kepustakaan Keagamaan dan Pengembangan Perpustakaan
Sumber CNN