Kajian Rampung, Kalsel Siap Usulkan Meratus Jadi Geopark Internasional

25 September 2021 09:20 WIB
Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, M. Syarifuddin
Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, M. Syarifuddin ( Smart Banjarmasin/Razie)

Banjarmasin, Sonora.ID - Untuk mendukung rencana pengusulan Pegunungan Meratus menjadi geopark internasional pada tahun depan, Pemprov Kalsel menggandeng Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta dalam mengkaji bebatuan yang ada di geosit-geosit Pegunungan Meratus.

Hasilnya sungguh sangat menakjubkan. Setelah melalui kajian panjang ahli geologi, bebatuan yang ada di Kalsel, khususnya di geosit-geosit Meratus, memiliki banyak keunggulan dibanding yang ada daerah lain di Indonesia, bahkan di dunia.

Sebut saja bebatuan yang ada di geosite Tanjung Dewa di Kabupaten Tanah Laut yang diperkirakan telah berumur jutaan tahun.

Di mana dalam prosesnya, bebatuan yang berada di Pulau Datu itu memerlukan waktu yang panjang, hingga muncul ke permukaan laut.

Baca Juga: Ekspedisi Meratus Jadi Cara Pena Hijau Peringati Hari Lingkungan Hidup

"Itu yang di Tanjung Dewa umurnya diperkirakan mencapai jutaan tahun. Bayangkan saja bebatuan itu muncul di tengah laut tentunya memerlukan waktu lama," ujar Kadis Pariwisata Kalsel, M. Syarifuddin saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, pada Jumat (24/09).

Demikian pula menurut Syarifuddin, bebatuan yang ada di geosit Pumpung yang terletak di Kelurahan Sungai Tiung, Banjarbaru yang disebut-sebut memiliki batu terkeras di dunia, yaitu intan.

Di Indonesia, menurut mantan Penjabat Bupati Kotabaru itu hanya ada 2, yaitu di Papua dan di Kalsel sendiri.

Namun bedanya, berdasarkan keterangan dari ahli geologi, bebatuan yang ada di Papua sudah tidak aktif lagi.

Baca Juga: Jika Meratus Ditambang, Supian HK Siap Lepas Jabatan Ketua DPRD Kalsel

Ditegaskannya, batuan-batuan yang ada di Kalsel ini sangat unik, dan tidak semua tempat di dunia ini ada bebatuan seperti yang ada di provinsi ini.

"Pokoknya bebatuan di tempat kita ini unik-unik, belum tentu ada di daerah lain, atau bahkan di negara lain," lanjutnya.

Selain Tanjung Dewa dan Pumpung, Pemprov Kalsel juga akan mengusulkan 3 geosite lain menjadi geopark internasional. Yaitu geosit Mandiangin di Kabupaten Banjar, Batu Besar di Kabupaten Tanah Bumbu, dan geosit Semisir di Kabupaten Kotabaru.

Potensi disetujuinya oleh Unesco, lanjut Syarifuddin sangat terbuka lebar dengan menimbang keunikan dan kekhasan yang ada.

Baca Juga: Ketua DPRD & KAKI Kalsel Siap Demo Jika Pegunungan Meratus Ditambang

"Kita juga usulkan geosit Mandiangin, Tanjung Dewa Pelaihari, Batu Besar di Tanah Bumbu, dan di pantai Sekoyang di Desa Semisir Kotabaru," imbuhnya.

Jika ditetapkan sebagai geopark global, maka akan banyak keuntungan yang akan dirasakan oleh masyarakat sekitar, dan tentunya untuk Kalsel sendiri.

Para ilmuan dari seluruh dunia akan banyak yang melakukan riset di Kalsel. Dengan banyaknya orang asing yang datang, maka akan menjadi aset bagi banua.

"Kalau seribu orang asing saja yang datang ke tempat kita dengan masing-masing membawa seribu dollar, maka mereka akan berbelanja sebanyak Rp 15 Miliar," pungkasnya.

Baca Juga: Punya Batuan Purba dan Unik, Empat Geosite di Meratus Fokus Dibenahi

PenulisFakhrurazi
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm