Semua wilayah di Sumsel dalam kondisi kemarau berpotensi terjadinya hotspot, tetapi yang paling rentan terbakar dan menimbulkan asap yang banyak adalah lahan gambut.
Masyarakat dihimbau tidak membuka lahan dengan cara membakar di musim kemarau, juga tidak lalai ketika mencari kayu atau berburu dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan atau memasak dihutan dan lupa mematikan.
"Faktor kelalaian sering menjadi faktor utama kebakaran hutan dan lahan,” tukasnya.
Dibandingkan dengan tahun lalu, 2020 diperiode yang sama bulan September, tahun 2021 ini lebih rendah titik apinya.
“Tahun 2020 ada 473 hotspot, di 2021 ada 430 titik, agak turun. Tapi dibulan-bulan sebelumnya lebih tinggi 2020 dibanding 2021,” ujarnya.
Baca Juga: Walhi Sumsel: Kondisi Lahan Gambut di Sumatera Selatan Mengkhawatirkan