Waspada! Kebakaran Lahan Gambut Sedang Terjadi di OKI

25 September 2021 14:15 WIB
Ilustrasi kebakaran lahan
Ilustrasi kebakaran lahan ( Sonora FM Palembang)

Palembang, Sonora.ID - Kondisi cuaca yang fluktuatif, seminggu lalu dilanda hujan yang cukup deras, dalam waktu singkat terjadi panas yang cukup terik mengakibatkan terjadi kebakaran hutan dan lahan yang cukup banyak.

Ansori, S.Sos, Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel kepada Sonora FM Palembang (24/09/2021) mengatakan bahwa telah muncul banyak hotspot atau titik api dibeberapa wilayah di Sumsel, diantaranya di Ogan Ilir, OKI dan beberapa wilayah lainnya.

“Saat ini jadi perhatian kita di OKI, telah terjadi kebakaran lahan gambut. Ini merupakan hari keempat upaya pemadaman kita baik melalui darat dan udara. Namun karena kondisi lahan gambut yang terbakar sehingga menimbulkan asap,” ujarnya.

Baca Juga: BRGM Sukses Menggelar Sekolah Lapang Petani Gambut Tanpa Bakar di Kubu Raya

Ia menambahkan karena karakteristik lahan gambut, ketika terbakar tidak mengeluarkan api tapi berasap, dipastikan terjadi kebakaran dibawahnya.

“Belum dapat informasi berapa luasnya yang terbakar, karena tim darat mengalami kesulitan menuju lokasi kebakaran. Bila sudah selesai pemadaman baru akan diestimasi berapa luas lahan yang terbakar. Dari informasi sekitar 5 hektar yang terbakar tapi itu sebatas perkiraan, bisa lebih luas lagi. lokasi kebakaran lahan gambut terjadi di Pedamaran OKI,” tukasnya.

Sampai saat ini proses pemadaman masih terjadi, hampir seluruh helikopter bombing dikerahkan ke lokasi kebakaran.

“Ada empat heli yang dikerahkan. Semua dikerahkan agar cepat padam, mengingat angin berhembus kearah Palembang, agar tidak bertambah banyak asapnya,” ujarnya.

Baca Juga: Moratorium Diperpanjang, Pembentukan Kabupaten Gambut Raya Jalan Terus

Semua wilayah di Sumsel dalam kondisi kemarau berpotensi terjadinya hotspot, tetapi yang paling rentan terbakar dan menimbulkan asap yang banyak adalah lahan gambut.

Masyarakat dihimbau tidak membuka lahan dengan cara membakar di musim kemarau, juga tidak lalai ketika mencari kayu atau berburu dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan atau memasak dihutan dan lupa mematikan.

"Faktor kelalaian sering menjadi faktor utama kebakaran hutan dan lahan,” tukasnya.

Dibandingkan dengan tahun lalu, 2020 diperiode yang sama bulan September, tahun 2021 ini lebih rendah titik apinya.

“Tahun 2020 ada 473 hotspot, di 2021 ada 430 titik, agak turun. Tapi dibulan-bulan sebelumnya lebih tinggi 2020 dibanding 2021,” ujarnya.

Baca Juga: Walhi Sumsel: Kondisi Lahan Gambut di Sumatera Selatan Mengkhawatirkan

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm