Sonora.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah mencadangkan anggaran sebesar Rp 9,2 triliun untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata pada tahun 2022.
Anggaran tersebut terdiri dari alokasi untuk belanja pemerintah pusat sebesar Rp 6,5 triliun dan Rp 2,8 triliun melalui transfer ke daerah.
“Tahun 2022 ini kita akan terus melakukan langkah untuk pengembangan destinasi pariwisata ada anggaran yang dicadangkan sekarang Rp 9,2 triliun untuk tahun depan,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam rapat koordinasi nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang diselenggarakan secara hybrid, Senin (27/09/2021).
Dengan anggaran tersebut, Sri Mulyani berharap pariwisata dan ekonomi kreatif dapat dikembangkan, khususnya melalui 3 aspek, yakni dari aspek aksesibilitas, atraksi dan aseminitas, serta dari sisi 2P yang terdiri dari promosi dan partisipasi pelaku swasta.
Baca Juga: Sri Mulyani Prediksi Ekonomi Kuartal 3 - 2021 Tumbuh Hingga 5 Persen
Sementara itu, di tahun 2021 ini pemerintah juga menganggarkan Rp 7,67 triliun untuk pemulihan pariwisata yang dialokasikan pada klaster program prioritas dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Anggaran tersebut digunakan untuk berbagai hal, seperti pembiayaan program Bangga Buatan Indonesia sebesar Rp 200 miliar, stimulus sektor perfilman sekitar Rp 266 milia, fasilitas kesehatan penanganan covid19 dan tenaga kesehatan sekitar Rp 298,6 miliar.
Dalam kesempatan tersebut Sri Mulyani juga mengingatkan kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif agar semua program-program yang terkait dengan pemulihan ekonomi nasional yang telah dianggarkan pada tahun ini dapat segera dilaksanakan, agar dampak dari program tersebut dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Baca Juga: Menteri Keuangan Sri Mulyani: Defisit APBN Capai Rp 383,2 Triliun
“Saya harap juga bisa dieksekusi (Program-program PEN), sehingga semua yang sudah dianggarkan memang betul-betul bisa memberikan dukungan yang luar biasa kepada masyarakat,” lanjut menkeu.
Selain itu, pembangunan 5 destinasi pariwisata super prioritas juga diharapkan dapat memenuhi level kesiapan.
Sehingga, apabila nantinya langkah relaksaksi dan pembukaan terhadap turis wisata asing maupun domestik dapat dilakukan, maka destinasi-destinasi tersebut sudah siap menerima wisatawan.
Dari sisi sumber daya manusia, Sri Mulyani menyebutkan bahwa kementerian keuangan juga telah mengalokasikan anggaran vokasi, pendidikan dan latihan, untuk dapat meningkatkan kualitas SDM pariwisata dan ekonomi kreatif.
Anggaran tersebut tidak hanya dialokasikan di Kemenparekraf saja, namun juga di beberapa kementerian lain, seperti Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, serta di Kementerian Ketenagakerjaan.
Baca Juga: Sri Mulyani: Realisasi Anggaran PEN Hingga 17 September Capai Rp 395 T