Dari isu yang berkembang, pelaksana psikotes diduga merupakan perusahaan milik keluarga Prof Muhammad Jufri yang saat itu masih menjabat kepala dinas Pendidikan Sulsel.
Sayangnya, saat ingin dikonfirmasi melalui whatsapp maupun telepon perihal kebenaran isu ini, Prof Jufri yang kini telah dimutasi menjadi Kepala Dispubpar tidak memberi respon.
Sementara, Plt Kepala Inspektorat Sulsel, Aslam Patonangi saat dihubungi via telepon enggan berkomentar banyak lantaran dirinya baru saja ditempatkan di inspektorat.
Namun ia membenarkan bahwa ada indikasi kuat permainan kepentingan dalam proyek layanan psikotes di Dinas Pendidikan Sulsel.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Siluet Apa yang Anda Lihat Pertama Kali? Ini Bisa Menentukan Karakter Anda
Akan tetapi pihaknya masih akan mendalami hal itu karena masih bersifat dugaan, belum sepenuhnya benar.
"Iya, ada indikasi kuat permainan kepentingan. Ini berdasarkan laporan dari irban yah. Kami mau dalami lagi karena ini belum clear. Tidak etis juga kami publish dulu karena kita jaga tali silaturahim," ujar Aslam di Makassar, Selasa (28/9/21).
Sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan SMA/SMK Dinas Pendidikan Sulsel, M Asqar kala itu juga mengaku tidak tahu menahu mengenai pelaksanaan psikotes tersebut.
Sebab, ia belum lama menduduki jabatannya sebagai Kepala Bidang di Dinas Pendidikan Sulsel.
Untuk diketahui, dalam test tersebut, siswa mengerjakan soal hanya sekitar 20 menit, dengan jumlah soal 20 nomor.
Baca Juga: Patung Perintis KG Diresmikan, Refleksi Nilai Luhur Jakob Oetama dan P K Ojong