Sementara itu, ketika produk lahir dari sebuah permasalahan yang nyata dan dikembangkan berdasarkan umpan balik (feedback) para penggunanya, maka produk tersebut akan mudah disukai oleh lebih banyak orang.
Gagal kecil versus gagal besar
Kegagalan adalah makanan sehari-hari bagi para perintis usaha.
Namun, penting untuk mengukur seberapa besar potensi kerugian yang akan disebabkan oleh setiap kegagalan.
Doni mencontohkan gambaran kegagalan masif: sebuah perusahaan yang terlalu percaya diri pada produk ciptaannya.
Alih-alih memerhatikan kebutuhan pasar dan menonjolkan unique selling proposition-nya, ia bergegas memasarkan produk dengan melibatkan jumlah dana yang signifikan.
Baca Juga: Sering Gagal Dalam Berbisnis ? Ikuti Cara Pakar Atasi Perang Harga
Ketika hasil yang diterima tidak linear dengan biaya yang besar tersebut, maka itu adalah kegagalan yang masif.
Oleh karena itu, ujar Doni, pilihlah kegagalan yang kecil. Mulailah dengan eksperimen kepada lingkup yang kecil terlebih dahulu.
Hindari mengejar angka karena jika sebagian kecil dari pasar yang dituju tidak menyukai produknya, maka apa kabar dengan populasi yang lebih besar?
Dari eksperimen kecil tersebut, kita dapat melihat apakah produk kita dapat memberikan nilai (value) atau memecahkan permasalahan mereka.
Manfaat kegagalan
Kendati menjadi sesuatu yang sangat dibenci dan dihindari, ternyata kegagalan juga menyimpan manfaat. Bagaimana menilai manfaat dari kegagalan yang kita alami?
Baca Juga: CEO Tokopedia Ungkap Dua Hal yang Bikin Pengusaha Gagal Bangun Bisnis
Kegagalan dapat disebut membawa manfaat apabila kita mampu mengambil pelajaran darinya.
Apabila kita tahu produk kita mengalami penurunan angka pengguna yang signifikan, cari tahu akar permasalahannya.
Lakukan evaluasi dua sisi, yakni kepada orang yang masih menggunakan dan tidak lagi menggunakan produk.
Ulik mengapa ia masih menggunakan dan mengapa yang lainnya memutuskan untuk berhenti?
Melalui jawaban tersebut, kita dapat menentukan langkah apa yang harus diambil terhadap pengembangan produk kita.
Apabila kamu ingin mendengarkan bincang-bincang seputar bahasan ini secara lebih lengkap, kamu dapat mendengarkan siniar OBSESIF season tiga, episode ketiga, Doni Priliandi: How to Build A Product that People Love. Doni akan berbagi pengalamannya dalam menciptakan produk yang solutif dan diapresiasi pengguna.
Dengarkan di Spotify, Google Podcast, Apple Podcast, atau platform pemutar audio favorit Anda lainnya. Klik ikon di bawah untuk mendengarkan dan belajar bersama!
Baca Juga: Ingin Investasi Saham sejak Dini? Pahami 3 Langkah Berikut Ini!