Sonora.ID - Pandemi Covid-19 telah menimbulkan ketidakstabilan kondisi finansial bagi tiap individu.
Sebagian besar orang cukup diuntungkan dengan persiapan finansial pada saat pra-pandemi sehingga di tengah krisis besar ini, mereka dapat bertahan.
Segelintir yang lainnya mungkin belum sempat memprediksi keberadaan Pandemi Covid-19 sehingga kondisi finansialnya sedang berada di ujung tanduk.
Dalam hal ini, dana darurat dibutuhkan ketika kamu kehilangan pendapatan akibat Pandemi Covid-19.
Baca Juga: Catat! Berikut Pentingnya Mengelola Keuangan di Masa Pandemi!
Lalu, bagaimana untuk kamu yang belum mempersiapkan dana darurat namun di satu sisi tetap harus memitigasi risiko finansial yang lebih besar?
Ahli Finansial Halo FINA Eko Pratomo dan Mohamad Teguh memberikan tiga hal yang dapat dilakukan terkhusus untuk kamu yang belum memiliki dana darurat.
Simak penjelasan keduanya yang disampaikan dalam siaran Radio Smart FM ‘Saat Genting, Apa yang Penting’ yang mengudara di Radio Smart FM (7/7/21).
Pertama, buat catatan aset kekayaan dan utang
Pembuatan catatan ini dilakukan agar kamu mengetahui posisi keuanganmu.
“Secara keuangan kita akan baru tau kondisi kesehatan uang kita ketika membuat dua catatan, yakni cash flow dan anggaran rumah tangga,” ujar Teguh.
Baca Juga: Ramalan Shio Kerbau, Kelinci, dan Kambing: Sisakan Uang Anda untuk Kebutuhan Ini
Jika pemasukan sudah diketahui akan berkurang, maka pengeluaran pun harus ditekan.
Selain itu, catatan kekayaan yang dimaksud berupa identifikasi kepemilikan akan tabungan, reksa dana, dan aset lainnya.
Jika belum memiliki dana darurat, maka tabungan atau aset yang ada harus dialokasikan sebagai dana darurat.
“Kalau bisa dana darurat ini mampu mengakomodir kebutuhan 12 bulan atau memasok dana darurat dirincikan untuk 12 bulan,” tambahnya.
Baca Juga: 4 Tips Memulai Bisnis Kuliner untuk Pemula ala Lookalkitchen
Kedua, kamu perlu memperhatikan kapabilitas aset
Poin utamanya adalah kamu perlu mempertimbangkan apakah aset yang ada mampu secara utuh menutup seluruh tagihan utang.
Hal ini penting, utamanya bagi kamu yang memiliki utang tanpa adanya asuransi layaknya KPR.
Jenis utang ini biasanya ditimbulkan dari transaksi kredit atau kata lainnya adalah utang yang bersifat konsumtif.
Dengan adanya risiko kesehatan bahkan tutup usia, Teguh menyarankan agar kamu segera membuka asuransi kesehatan guna memitigasi risiko penyakit namun di satu sisi, utang-utangmu tetap dapat terbayar.
Baca Juga: Intip Kegiatan Bisnis D'Masiv di Tengah Jadwal yang Kosong, Penasaran?
Ketiga, pertimbangkan BPJS Kesehatan
BPJS kesehatan termasuk asuransi yang tergolong murah.
“Paling tidak kita harus memiliki mitigasi risiko kalau kita sakit,” ujar Teguh.
Biasanya, penyakit selain Covid-19 tidak mendapatkan keringanan biaya sehingga ini berdampak buruk bagi kamu yang memang sedang dilanda krisis finansial.
Kehadiran BPJS Kesehatan sekiranya mampu menutupi beban-beban kesehatan tersebut dan kamu juga tetap dapat menyimpan tabunganmu.