Temukan Indikasi Penumpukan Vaksin di Banjarmasin, Wagub Kalsel Sambangi Balai Kota

29 September 2021 18:50 WIB
Wakil Gubernur Kalsel, H. Muhidin saat memberikan keterangan pers
Wakil Gubernur Kalsel, H. Muhidin saat memberikan keterangan pers ( Smart FM Banjarmasin / Juma)

Banjarmasin, Sonora.ID - Bisa dikatakan cukup mendadak, Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin datang mengunjungi Balai Kota Banjarmasin, Rabu (29/09) siang.

Maksud kedatangan Mantan orang nomor satu di Bumi Kayuh Baimbai itu, untuk mengklarifikasi terkait adanya dugaan penumpukan vaksin di Ibu Kota Provinsi Kalsel.

Didukung dengan status Banjarmasin yang masih belum bisa keluar dari PPKM level IV, lantaran capaian vaksinasinya yang masih dibawah 50 persen.

Pertemuan tebatas pun langsung diselenggarakan di aula Kayuh Baimbai.

Baca Juga: Divre III Palembang Berikan Vaksin Gratis Bagi Penumpang

Turut hadir Wali Kota dan Wakil Kota Banjarmasin, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi dan Kota serta seluruh Kepala Puskesmas Banjarmasin.

"Karena ada isu temuan vaskin menumpuk. Maka kami bersama Kadinkes Provinsi menindaklanjutinya. Dimana saja menumpuknya," ucap Muhidin, Wakil Gubernur Kalsel, saat ditemui Smart FM usai pertemuan.

Setelah kurang lebih satu jam berdiskusi, Muhidin mendapatkan informasi bahwa stok vaksin Covid-19  di Kota Banjarmasin terbagi di instansi-instansi lain.

Baca Juga: Walikota Medan Bobby Nasution dan Menteri BUMN Erick Tohir Lepas Mobil Vaksinasi Covid-19 Keliling

"Ada sekitar 32 ribu dosis terbagi-bagi. Ada di TNI-Polri dan ada juga di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga 17 ribu dosis. Diperkirakan dalam 10 hari bisa dihabiskan sebagai upaya percepatan vaksinasi di Banjarmasin," pungkasnya.

"Karena Banjarmasin ini ibaratnya tulang punggung Kalsel. Kalau jelek kita semua ikut jelek, tapi kalau baik semua juga ikut baik seluruhnya. Sehingga harus kita dukung penuh dulu," tambahnya lagi.

Muhidin pun lantas berjanji, akan kembali menambah vaksin jika kota Banjarmasin mengalami kehabisan. Jangan sampai pelayanan vaksinasi di puskesmas terhenti, hanya karena kekosongan vaksin.

"Kalau di puskesmas habis lapor ke Wali Kota. Banjarmasin cuma kebagian 8 ribu dosis sisanya terbagi di instansi lain. Tetapi sudah ada anjuran, kalau vaksin habis bisa mengambil di instansi lain dulu yang masih banyak. Intinya jangan puskesmas kehabisan," tekannya.

Baca Juga: Embarkasi Haji Sentra Vaksinasi Kedua Setelah gedung BSCC Dome

Terpisah. Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi menyebut, bahwa total vaksin yang di Banjarmasin secara keselurhan sekarang berjumlah 39.032 dosis. Baik itu yang di TNI/Polri maupun OJK.

"Sesuai data jam 7 pagi tadi (29/09), total vaksin sinovac dosis satu ada 10 ribu. Kemudian Vaksin dua 3.056 dosisi. Sisanya juga ada vaksin jenis moderna," jelasnya.

Machli mengklaim, bahwa tidak ada istilah terjadi penumpuakan vaksin di Banjarmasin. 

Terlebih berdasarkan hasil rapat beberapa waktu lalu bersama TNI/Polri, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan RSUD Ulin, pihaknya sudah bersepakat merelokasikan vaksin yang tidak terpakai ke puskesmas.

"Dalam 1 atau 2 hari kedepan semua vaksin akan kita distribusikan ke seluruh Puskesmas. Kita yakin bisa menghabiskan dalam sepeka. Dan berdasarkan informasi dari Kadinkes Provinsi, kita akan mendapat tamabahn vaksin lagi dari Pemerintah Pusat," tutupnya.

Baca Juga: GKR Hemas Apresiasi Perupa Dukung Percepatan Vaksin

PenulisJumahudin
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
Maksud kedatangan Mantan orang nomor satu di Bumi Kayuh Baimbai itu, untuk mengklarifikasi terkait adanya dugaan penumpukan vaksin di Ibu Kota Provinsi Kalsel