Sonora.ID - Membangun sebuah bisnis memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan, baik bagi seseorang dengan ilmu bisnis yang mahir atau pun tidak.

Banyak dari mereka yang harus berjuang mati-matian untuk bisa membagun bisnisnya menjadi besar dan memiliki nama di pasar ekonomi.

Tetapi, tidak sedikit pula yang mengalami kerugian bahkan kegagalan dari membangun sebuah bisnis.

Kerugian dan kegagalan tersebut disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan buruk dari pebisnis ketika sedang merintis usahanya.

Masih banyak yang tidak menyadari kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut, sehingga Tung Desem Waringin hadir sebagai narasumber pada program Smart Business Talk di YouTube Smart FM untuk membahas 5 kebiasaan buruk yang harus dihindari oleh pebisnis.

Baca Juga: Awalnya Cuma 'Prank', Felicya Angelista Malah Beneran Video Call sama Song Joong Ki!

Apa saja 5 kebiasaan buruk tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini!

1. Hanya Berfokus Untuk Mendapatkan Untung

Sudah dapat dipastikan bahwa pebisnis pasti memiliki keinginan untuk mendapatkan keuntungan melalui bisnis yang sedang dibangung.

Namun, apabila pebisnis hanya berfokus untuk mendapatkan untung, hal ini dapat menjadi salah satu penyebab bisnis menjadi gagal dan rugi.

Keinginan untuk hanya mendapatkan untung semata dapat membuat pebisnis melakukan segala cara yang ujungnya merugikan orang lain.

Tentu hal ini sangat buruk ke depannya, karena bisa saja karma dari kerugian orang lain dapat dirasakan oleh pebisnis. Oleh karena itu, lebih baik fokus kepada manfaat dari produk bisnis.

Baca Juga: Pebisnis Ungkap bahwa Banyak Orang yang Takut Kaya, Mengapa?

2. Tidak Mengetahui Manfaat dari Produk Bisnis

Terdapat sebagian besar pebisnis yang masih tidak mengetahui manfaat dari produk yang mereka tawarkan.

Banyak dari mereka yang hanya ikut-ikutan saja menjual barang tersebut karena sedang tren dan ramai peminat. Tetapi, ketika tren tersebut hilang, produknya pun menjadi tidak laku lagi.

Oleh sebab itu, para pebisnis harus bisa memberikan value yang berbeda dari setiap produk yang ditawarkan oleh mereka.

Ini dilakukan agar manfaat dari produk tersebut tetap relevan meskipun sudah tidak tren di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Besarnya Peran Mentor dalam Membangun Bisnis, Pebisnis: Hemat Waktu!

3. Tidak Melakukan Sistemasi Bisnis

Banyak pebisnis yang hanya membangun bisnis asal untuk hidup aja tanpa memerhatikan sistemasi dari usaha yang sedang mereka rintis.

Hal ini akan berdampak sangat buruk karena pebisnis tidak mengetahui marketing, control, dan source (MCS).

Tanpa adanya MCS ini, bisnis yang dibangun tidak akan memiliki fondasi kuat yang akan membuatnya menjadi kolaps di kemudian hari.

MCS ini juga dapat menjadi bahan evaluasi agar kinerja bisnis dapat diketahui dan diperbaiki.

Baca Juga: Terlahir sebagai Pebisnis, Ini 4 Zodiak yang Bisnisnya Bakal Sukses

4. Tidak Memiliki Planning yang Baik

Akibat sudah mendapatkan untung dari bisnis yang dijalani, terkadang para pebisnis lupa dengan hari esok yang akan dihadapi.

Pebisnis hanya fokus kepada rutinitas sehari-hari saja dari bisnis yang sudah dijalani, sehingga tidak menyadari adanya ancaman di masa yang akan datang.

Mereka juga cenderung lupa untuk memfaktorkalikan untung dan rugi dari bisnis yang dijalani. Hal ini membuat pebisnis tidak memiliki planning yang baik dalam menghadapi ancaman.

Baca Juga: Kylie Jenner Pamer Makan Mie Instan, Gimana Cara Yang Aman Makan Mie?

5. Hanya Fokus kepada Blame, Excuse, Justify (BEC)

Ketakutan pebisnis untuk melakukan inovasi menyebabkan kebiasaan blame, excuse, justify (BEC) muncul ketika sedang membangun bisnis.

BEC ini dapat memengaruhi kemampuan pebisnis dalam membangun dan mengembangkan usaha yang sedang dimilikinya.

Ketika ketakutan itu muncul, pebisnis akan cenderung mencari sebuah alasan untuk tidak melakukan inovasi. Ini membuat bisnisnya menjadi diam di tempat; tidak ada perkembangan.

Oleh karena itu, pebisnis harus fokus kepada hal-hal yang baik saja. Memang ada hal yang sulit untuk dilakukan ketika membangun sebuah bisnis, tetapi jangan buat hal tersebut menjadi alasan untuk pesimis terhadap kemampuan milik sendiri.