Papua, Sonora.ID - Kontingan Sulsel perlahan mulai menunjukkan tajinya pada PON XX Papua. Satu persatu atlet Sulsel mempersembahkan medali emas.
Cabang olahraga (Cabor) yang membawa pulang medali emas pertama untuk Sulsel adalah Muaythai lewat aksi apik Sri Eviyanti.
Atlet asal Kabupaten Bantaeng itu mengalahkan Irsalina dari Aceh untuk kelas 45kg putri dengan skor 5.0 pada pertandingan final yang digelar di GOR Sekolah Tinggi Teologi Gereja Injili Di Indonesia (STT GIDI), Kabupaten Jayapura, Papua, Minggu (3/10/2021).
Baca Juga: Petugas Lapas Makassar Jadi Wakil Sulsel Cabor Karate di PON XX Papua
“Alhamdulillah senang dan bangga bisa emas. Padahal saya tidak diperhitungkan bisa dapat emas. Lawanku itu atlet pelatnas tetapi bisa ji kukalahkan,” ujar Sri Eviyanti melalui pesan whatsapp.
Untuk diketahui, Sri Eviyanti adalah mantan atlet tinju PPLP Sulsel tahun 2014 sampai 2018. Sri beralih ke muaythai tahun 2019 atas dorongan sang pelatih, Retno Purnamasari dan Hasbullah.
Cabor Muaythai juga menyumbang medali perak dari Zul Bimantara yang turun di kelas 54 Kg putra.
Baca Juga: Pertama Dihelat di Papua, Ketua DPD RI: PON XX Momentum Kesatuan dan Persatuan Bangsa
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov Sulsel Andi Arwin Azis mengakui, Muaythai memang jadi andalan Sulsel di PON XX Papua. Untuk itu, ia mengapresiasi kerja keras atlet yang mampu memberikan yang terbaik.
"Kami sangat mengapresiasi, mereka tampil dengan luar biasa hari ini. Kita berharap Cabor lain juga bisa menyumbang emas," ujar Arwin.
Atlet muaythai lainnya yakni Nadya Indah Royani harus puas memperoleh medali perunggu pada babak final waikru putri.
Nadya berhadapan dengan, Novita Anggi A Yuni (Bengkulu), Luh Nas Sri Diana Wati (Bali) dan Tiara Lail Kurnia Menonggang (Papua).
Sementara, medali emas kedua untuk Sulsel datang dari cabor senam astistik. Perjuangan Muthia Nur Cahya, atlet senam artistik Sulsel menorehkan hasil manis setelah menang pada babak perorangan palang bertingkat putri dengan skor 11,033 di Istora Lukas Enembe.
Muthia mengalahkan 3 orang rivalnya yakni Tasza Miranda (Jawa Timur), Nadia Indah (DKI) dan Armartiani (DKI).
Baca Juga: Petugas Lapas Makassar Jadi Wakil Sulsel Cabor Karate di PON XX Papua