Pusat kecamatan serawai, menjadi titik paling parah terdampak banjir. Kedalam air bahkan mencapai 6 meter.
Aktivitas pedagangan lumpuh, banyak kendaraan sepeda motor warga yang terendam air.
"Lumpuh total. Banjir di pusat kecamatan sedalam 6 meter," kata Kapolsek Serawai, AKP Muhammad Rasyid kepada Tribun Pontianak, Minggu 3 Oktober 2021.
Minggu pagi, Kapolsek Serawai bersama dengan Forkompincam melakukan monitoring ke sejumlah desa yang terdampak banjir.
Patroli dilakukan dengan menggunakan sped boat pada wilayah yang dapat dijangkau terdiri dari Desa Tanjung Baru,Desa Nanga Serawai,Desa Nanga Mentatai dan Desa Nusa Tujuh.
Baca Juga: Siswa Korban Banjir Bolaang Mongondow, Akan Belajar Tatap Muka di Kantor Desa
"Dari hasil pantauan tim patroli ketinggian debit air sungai Melawi dari bahu jalan mencapai kurang lebih 6 meter, banjir yang terjadi mengakibatkan kerugian bagi warga," kata Rasyid.
Banjir yang terjadi melanda sebagian wilayah Kecamatan Serawai dengan total wilayah desa yang terdampak sebanyak 22 desa dari 38 jumlah desa secara keseluruhan.
"Tidak menutup kemungkinan banjir yang melanda pada wilayah Serawai menyebabkan kerusakan material dan kerugian materi bagi warga yang terdampak," jelasnya.
Saat ini, ada sekitar 20 orang warga yang mengungsi di Desa Muara Kota.
"Tempat pengungsian sekitar 20 orang. Sementara masih satu lokasi perumahan Pastoran desa Muara Kota," Tutupnya.
Baca Juga: Pemprov Kalsel kembali Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Kalteng