Dari Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), Sugianto menuturkan, ada satu jembatan gantung putus dan beberapa rumah warga rusak berat akibat banjir yang terjadi Minggu (3/10/2021).
Sugianto menjelaskan, banjir dilaporkan terjadi di 40 desa di dua kecamatan yakni, Ambalau dan Serawai.
“Ada satu jembatan gantung dan enam rumah penduduk yang rusak berat di Kecamatan Ambalau, Sintang, akibat banjir,” kata Sugianto saat dihubungi wartawan, pado minggu sore
Selain itu, terdapat ribuan kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi sejak Jumat (1/10/2021).
Baca Juga: Atasi Masalah Banjir, Palembang Rangkul Komunitas Peduli Sungai
“Untuk sementara tidak ada korban jiwa. Kerugian belum bisa ditafsir, sekarang masih dilakukan pendataan oleh pihak kecamatan,” Ucap Sugianto.
Sebelumnya, Kapolsek Serawai AKP Muhammad Rasyid mengatakan, pihaknya telah melakukan patroli ke sejumlah desa dengan menggunakan perahu karet.
“Kegiatan patroli bersama dengan Forkompincam Serawai dalam rangka monitor situasi banjir,” kata Rasyid dalam keterangan videonya, Minggu siang. Diperkirakan banjir mulai terjadi Minggu dini hari, akibat luapan sungai setelah hujan deras dalam dua hari terakhir.
Aktivitas masyarakat di Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, lumpuh total akibat banjir luapan sungai melawi.
Total 22 desa di Kecamatan Serawai, terendam banjir dari total 38 desa.
Masyarakat saat ini ada yang bertahan di rumah berlantai dua, ada pula yang mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Baca Juga: Banjir Reda Bantuan Tiba, 14 SD di Banjarmasin Terima 'Dana Segar'