Diakuinya, memang jika dibandingkan data pekan sebelumnya ketika PPKM Banjarmasin ditetapkan di level 2, ada peningkatan di angka kematian di pekan selanjutnya.
Namun ditegaskannya, lonjakan angka kematian itu sebenarnya terjadi di pekan sebelumnya, akan tetapi tercatatnya di pekan selanjutnya, sehingga tren angka kematiannya melesat.
“Melihat dari lonjakan angka kematian itu, pemerintah pusat menilai tracing yang dilakukan di Banjarmasin rendah,” imbuhnya.
Fakta sebenarnya menurut Muslim, kasus aktif dan pasien yang dirawat di Banjarmasin sudah turun, sehingga kapasitas responya juga seharusnya berada di level yang baik.
“Kasus aktif dan yang dirawat sudah turun, tracingnya juga sudah sangat tinggi,” pungkasnya.
Baca Juga: Lagi! Banjarmasin PPKM Level IV, KPC-PEN Sebut Testing Terbatas