Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga mengatakan bahwa penggunaan komoditas kelapa sawit untuk bahan bakar lebih efisien dibandingkan dengan komoditas pesaing lainnya.
Sebagai perbandingan, 1 ton minyak kelapa sawit membutuhkan 0,3 hektar lahan, sementara sumber lainnya, seperti reddit oil membutuhkan 1,3 hektar, sunflower oil membutuhkan 1,5 hektar, dan soy bean oil membutuhkan 2,5 hektar.
“Indonesia adalah negara terbesar yang menguasai 55 persen pasar sawit dunia dan dibandingkan komoditas pesaing, kelapa sawit lebih efisien,” jelasnya.
Baca Juga: Menko PMK Prediksi Ada 3 Provinsi Alami Kenaikan Kasus Stunting
Ia juga menambahkan bahwa saat ini harga kelapa sawit juga telah masuk ke dalam super cycle komoditas, setara dengan nikel dan emas, dengan harga saat ini dikisaran 1.200 dolar amerika serikat per ton.
Tingginya harga sawit ini juga berdampak pada nilai tukar petani yang kini berada di kisaran Rp 1.800 hingga Rp 2.200 tandan buah segar.
“Merupakan harga tertinggi sehingga pertumbuhan ekonomi di Sumatera dan Kalimantan pertumbuhannya sudah positif,” sebutnya.