Berkat gagasan tersebut Walikota Prabumulih, Ir. H. Ridho Yahya, M.M mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat, satu-satunya daerah di Indonesia yang bisa membangun rumah tanpa APBN, tanpa APBD karena programnya fokus.
Penghargaan kedua yang diperoleh Walikota Prabumulih, Ir. H. Ridho Yahya, M.M adalah dari Kementrian PUPR, seluruh penyapu jalan di Kota Prabumulih berinfak dan mendapat rumah baru.
“Dan akan dapat reward lagi dari Kementrian PU, pemulung tukang becak, pedagang gerobak, disabilitas tukang semir sepatu dapat rumah. Sungguh luar biasa karena kita fokus. Di Prabumulih infaknya jelas kemana disalurkan, tidak disalahgunakan,” ujarnya.
Dirinya juga bekerjasama dengan Kementrian ESDM sehingga pemasangan listriknya gratis, kerjasama dengan Badan Pertanahan sehingga sertifikatnya gratis.
Program penyelesaian rumah kumuh juga termasuk kedalam program nasional dan juga program PBB.
“Insya Allah, Prabumulih terdepan dalam program presiden maupun PBB dalam masalah rumah,” tukasnya.
Selain program penyelesaian rumah kumuh, Ridho Yahya juga memiliki program lain dalam upaya pengentasan kemisikinan antara lain bantuan gerobak untuk pedagang kecil dan asongan, program pinjaman modal kerjasama dengan Bank Sumsel, Bank Mandiri dan sebagainya, juga program bantuan peralatan las bagi tukang las kerjasama dengan bank.
“Kepada seluruh masyarakat Sumsel khususnya warga Prabumulih, kita selalu kekurangan tapi harus ingat pasti nanti mati, siapkah kita meninggal ?, oleh sebab itu saat kita kekurangan sisihkan sebagian rezeki kita kepada kaum duafa. Karena ketika kita mati, mereka yang akan menyelematkan kita. Semakin banyak infak kita, semakin banyak kebaikan kita, semakin banyak pahala yang menyelamatkan kita. Ayo berwakaf, berinfak, bersedekah yang penting pengelolaanya benar, semakin banyak infak kita Insya Allah dimasukkan ke surganya Allah SWT,” tutupnya.
Baca Juga: Kiat Sukses Prabumulih Berhasil Raih Predikat WTP 8 Kali Berturut-turut