Harapannya umat memahami dan mewarnai seluruh komunitas umat beragama dan seluruh komunitas umat beriman.
“Bila orang percaya Allah adalah kasih maka akan memancarkan kasih. Memang realitasnya bermacam-macam. Gesekan itu wajar, tinggal bagaimana menyelesaikan gesekan itu, diharapkan pemerintah hadir dengan undang-undang dan peraturannya,” ujarnya.
Bapak Paus Fransiskus mengucapkan dua kata yang diulang-ulang. Pertama adalah peduli, kata ini sangat tepat agar seluruh warga negara peduli dimasa pandemic ini. Nenek moyang kita sudah mewariskan sesuatu yang mulia yaitu gotong royong.
Sebuah penelitian menempatkan Indonesia peringkat pertama dalam hal berbagi dan peringkat ke-6 dalam hal jiwa social.
Hal ini menjadi inspirasi bangsa untuk dirawat dan dikembangkan. Kedua adalah harapan, Allah tidak pernah gagal.
Kita yakin dan berharap pandemi akan segera berakhir, karena bangsa Indonesia memiliki kerelaan untuk berbagi meskipin tidak tahu kapan berlalu tatapi dapat mengatasi kesulitan dampak pandemi.
“Apa yang kita kerjakan selalu menampilkan wajah Allah yang kasih. Nilai luhur bangsa kita yang baik harus dirawat dan dikembangkan,” tutupnya.
Baca Juga: Chess Cafe, Tempat Nongkrong Baru di Palembang dengan Nuansa Catur