Diagnosis Autoimun
Ketika dokter sudah mengetahui bahwa gejala-gejala umum tersebut memiliki intensitas terjadi yang cukup sering, maka peninjauan lebih lanjut dan spesifik akan dilakukan.
Dokter akan melakukan beberapa jenis pemeriksaan untuk mengetahui apakah seseorang benar-benar terkena autoimun atau tidak. Berikut 5 jenis pemeriksaan autoimun:
1. Autoantibody Test, dilakukan guna mendeteksi karakteristik autobodi seseorang.
2. Tes darah, dokter akan menghitung jumlah sel darah merah dan putih.
3. Antinuclear Antibody Test, meninjau tentang antibodi yang menyerang tubuh.
4. Tes sedimentasi eritrosit, dilakukan untuk mengetahui tingkat keparahan dari peradangan yang terjadi.
5. C-Reactive Protein Test, mendeteksi peradangan di dalam tubuh.
Setelah hasil diagnosis keluar dan seseorang dinyatakan terkena autoimun, maka dokter akan membantu dalam menangani penyakit tersebut.
Karena autoimun masih belum dapat disembuhkan, peningkatan kualitas hidup penderita penyakit tersebut menjadi penanganan terbaik yang dapat dilakukan.
Ini bertujuan untuk mengurangi rasa sakit akibat dari autoimun dan menghindari terjadinya komplikasi.
Penanganan autoimun akan dilakukan melalui pengobatan-pengobatan berikut:
Baca Juga: Cantika Abigail: Jangan Biarin Penyakit Mendefinisikan Diri Lu!