Banjarmasin, Sonora.ID - Kelanjutan program normalisasi sungai akhirnya dimulai. Kegiatan yang merupakan upaya pencegahan bencana banjir ini, mulai dilakukan di sungai Ahmad Yani.
Tepatnya, di Komplek Pandu, Kel. Kebun Bunga, Kec. Banjarmasin Timur. Satu unit excavator tampak bekerja mengeruk sisa material jembatan yang dibongkar, lantaran konstruksinya terlalu rendah hingga mengenai badan sungai.
Kabid Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Thomas Sigit Mugiarto menerangkan, selain Jembatan Pandu, juga ada empat jembatan kawasan permukiman lainnya yang menjadi sasaran pihaknya.
Di antaranya yakni, di jalan masuk SD Muhammadiyah 9, Gang Permata, Gang TVRI, dan Gang Andin Rama. Semuanya berada di kawasan Jalan Ahmad Yani.
Jembatan yang dibongkar itu akan dibangun ulang. Konsepnya, sesuai dengan Surat Edaran (SE) Wali Kota Banjarmasin, tentang prototipe jembatan bangunan gedung (JBG).
"Jembatan yang dibangun nantinya tak lagi memakai pondasi atau tiang di tengah-tengah badan jembatan. Titik paling rendah jembatan itu 20 centimeter dari permukaan air saat terjadinya banjir. Tidak ada tiang atau pilar di tengah jembatan," jelasnya, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin, Selasa (12/10) sore.
Sigit mengatakan, kelima jembatan ditarget rampung akhir tahun ini. Artinya, dinasnya hanya memiliki waktu tak kurang dari tiga bulan untuk menyelesaikan itu semua.
Baca Juga: Dibuka Lagi Besok Hari, Berikut Syarat Masuk Tahura Sultan Adam
"Sesuai teknis, di akhir bulan Desember, semua jembatan sudah bisa difungsikan seperti biasa," tambahnya.
Terkait anggaran, Sigit menerangkan, dana yang dibutuhkan untuk pembongkaran sekaligus pembangunan kelima jembatan itu mencapai sekitar Rp1,8 M.
Disinggung bagaimana dengan kelanjutan program normalisasi sungai di kawasan lainnya, seperti misalnya, pembongkaran JBG bukan kawasan permukiman yang ada di kawasan Jalan Ahmad Yani?
Terutama yang sudah banyak ditandai silang merah oleh Dinas PUPR Kota Banjarmasin. Termasuk, yang ada di kawasan Jalan Veteran.
Thomas mengaku kemungkinan besar bakal dilanjutkan di tahun mendatang.
"Dana yang kami miliki terbatas, jadi penanganannya pun juga terbatas. Didahulukan yang skala prioritas. Tapi yang lain akan dilanjutkan di tahun mendatang," tutupnya.
Baca Juga: Turun Naik Level PPKM Banjarmasin, Akankah Kali Ini Benar Terjadi?