4. Mengidentifikasi alternatif
Setelah menempuh tahapan fundamental, sudah saatnya kamu memasuki tahapan penyelesaian masalah melalui identifikasi alternatif.
Alternatif ini bisa lebih dari satu karena penyelesaian masalah tidak serta merta bergantung pada alternatif baku.
Ada baiknya pula kamu menyertakan konsekuensi dari alternatif yang telah kamu temukan.
5. Memilih alternatif
Dari sekian alternatif yang telah dirampung, saatnya memilih segelintir yang dirasa paling efektif.
Caranya adalah dengan menentukan objektif dari masing-masing alternatif.
Alternatif yang dipilih harusnya adalah yang lebih banyak unsur positif atau hal-hal yang memberikanmu kemudahan terlepas dari beberapa aspek negatifnya.
6. Evaluasi alternatif
Tahapan ini merupakan tahapan memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, baik itu positif maupun negatif.
Kurang lebihnya, kamu harus bisa memahami apa yang salah dan benar dari alternatif tersebut.
Baca Juga: 5 Kekuatan yang Diperlukan untuk Menjadi Seorang Pemimpin
7. Penetapan keputusan
Setelah menempuh 6 tahapan sebelumnya, sudah saatnya bagi kamu untuk mengambil keputusan.
Motivator tersebut mengatakan kalau keputusan yang baik adalah keputusan yang paling efektif untuk dilaksanakan.
8. Pengendalian dan pengevaluasian keputusan
Tahapan terakhir ini adalah tahapan mengevaluasi keseluruhan proses, bukan hanya mengevaluasi alternatif yang telah dipilih.
Kamu bisa merefleksikan apa-apa saja yang sudah kamu tempuh dan mencari tahu apa yang perlu dikembangkan kembali dari segala tindakan yang sudah kamu lakukan dari tiap tahapan.
Manfaat pengambilan keputusan secara mandiri ini merupakan salah satu upaya untuk lebih menerima dirimu sendiri.
Dengan mengandalkan rasionalitas dana kemampuanmu sendiri dalam mengambil keputusan, kamu akan belajar dan tidak menyalahkan orang lain atas saran-saran yang dikemukakannya.
Baca Juga: Tak Hanya Soal Kesehatan, Ini 3 Dampak Besar ketika Tubuh Kurang Tidur