Sonora.ID - Mengambil keputusan sering dianggap sebagai hal yang sulit dilakukan karena kamu mungkin merasa terlalu banyak alternatif baik bahkan hingga intervensi oleh pihak luar.
Mendengarkan pertimbangan orang lain merupakan hal yang wajar selama proses pengambilan keputusan.
Saran-saran yang diutarakan oleh orang lain juga perlu kamu lihat sebagai hal yang positif atau sebagai tanda bahwa orang lain peduli dengan kondisimu.
Di tengah banjirnya alternatif dan pandangan orang lain, maka muncul pertanyaan, 'kapan kita harus mengambil keputusan?'.
Motivator Vivid Argarini dalam siaran Radio Smart FM '8 Langkah Pengambilan Keputusan' mengatakan kalau pada akhirnya, pihak yang mampu mengambil keputusan adalah dirimu sendiri.
"Kamu yang mengetahui permasalahan case by case adalah kamu sendiri," ungkap motivator tersebut.
Secara elaboratif, Vivid memaparkan 8 tahapan yang sekiranya perlu kamu lalui dalam mengambil keputusan agar hasilnya dapat memuaskan bagi dirimu sendiri terlepas adanya konsekuensi tertentu.
Baca Juga: Bupati Blora Ajak Pejabat Gunakan Medsos sebagai Sarana Komunikasi Masyarakat
1. Ketahui tujuan utamanya
Untuk mengambil sebuah keputusan, kamu perlu mengetahui tujuan utama yang diharapkan.
Perumusan tujuan ini perlu diiringi dengan penjabaran tahapan-tahapan untuk mencapainya.
2. Identifikasi masalah
Dalam siaran tersebut, Vivid selalu menegaskan agar kamu untuk bersifat terbuka serta mengakui permasalahannya.
"Jangan sampai selalu mengelak," kata Vivid.
Masalah itu sendiri adalah celah antara kondisi yang kita harapkan dengan apa yang sedang dihadapi.
Ketika mengidentifikasi masalah, utamanya bersama pihak lain, pastinya kamu akan menemui kebuntuan karena cara orang melihat masalah akan selalu berbeda.
Kamu mungkin melihat sesuatu sebagai masalah sementara rekanmu tidak melihatnya sebagai masalah.
Maka dari itu, perlu ada kesepahaman antar keduanya.
3. Kumpulkan data-data yang diperlukan
Data-data atau fakta ini diperlukan guna menghindari bias berlebih terhadap subjektivitasmu dalam dua tahapan sebelumnya.
Data-data ini juga yang menjadikanmu untuk lebih realistis.
Baca Juga: Startup Teknologi, Keterlibatan Komunitas, dan Kerendahan Hati dalam Memimpin
4. Mengidentifikasi alternatif
Setelah menempuh tahapan fundamental, sudah saatnya kamu memasuki tahapan penyelesaian masalah melalui identifikasi alternatif.
Alternatif ini bisa lebih dari satu karena penyelesaian masalah tidak serta merta bergantung pada alternatif baku.
Ada baiknya pula kamu menyertakan konsekuensi dari alternatif yang telah kamu temukan.
5. Memilih alternatif
Dari sekian alternatif yang telah dirampung, saatnya memilih segelintir yang dirasa paling efektif.
Caranya adalah dengan menentukan objektif dari masing-masing alternatif.
Alternatif yang dipilih harusnya adalah yang lebih banyak unsur positif atau hal-hal yang memberikanmu kemudahan terlepas dari beberapa aspek negatifnya.
6. Evaluasi alternatif
Tahapan ini merupakan tahapan memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, baik itu positif maupun negatif.
Kurang lebihnya, kamu harus bisa memahami apa yang salah dan benar dari alternatif tersebut.
Baca Juga: 5 Kekuatan yang Diperlukan untuk Menjadi Seorang Pemimpin
7. Penetapan keputusan
Setelah menempuh 6 tahapan sebelumnya, sudah saatnya bagi kamu untuk mengambil keputusan.
Motivator tersebut mengatakan kalau keputusan yang baik adalah keputusan yang paling efektif untuk dilaksanakan.
8. Pengendalian dan pengevaluasian keputusan
Tahapan terakhir ini adalah tahapan mengevaluasi keseluruhan proses, bukan hanya mengevaluasi alternatif yang telah dipilih.
Kamu bisa merefleksikan apa-apa saja yang sudah kamu tempuh dan mencari tahu apa yang perlu dikembangkan kembali dari segala tindakan yang sudah kamu lakukan dari tiap tahapan.
Manfaat pengambilan keputusan secara mandiri ini merupakan salah satu upaya untuk lebih menerima dirimu sendiri.
Dengan mengandalkan rasionalitas dana kemampuanmu sendiri dalam mengambil keputusan, kamu akan belajar dan tidak menyalahkan orang lain atas saran-saran yang dikemukakannya.
Baca Juga: Tak Hanya Soal Kesehatan, Ini 3 Dampak Besar ketika Tubuh Kurang Tidur