Contoh lainnya ada pada kehidupan sehari-hari di mana penggunaan gawai menjadi sangat masif dan membuat hubungan yang dekat terasa jauh.
Berdasarkan perkataan Daniel, anak-anak yang sudah diberikan akses teknologi sejak usia dini dan sibuk dengan gawainya akan memiliki hubungan yang tidak baik dengan orang tuanya.
Ini disebabkan kemajuan teknologi yang membuat anak-anak menjadi lebih sibuk dengan gawainya, sehingga lupa dengan dunia sekitar dan hubungan asli; bukan virtual.
Dalam menghindari dampak negatif yang dapat menyebabkan bencana teknologi ini, pengelolaan dalam memanfaatkan teknologi pun dibutuhkan.
Orang tua sebagai pihak yang dewasa pun dapat berperan aktif dengan cara membatasi penggunaan gawai pada anak-anak.
Mereka juga wajib untuk melakukan pengawasan terhadap anak-anak selama bermain gawai agar konten yang diakses pun dapat terkontrol dan terhindari dari dampak negatif teknologi.
Maka dari itu, para orang tua harus secara aktif berpartisipasi dalam mengatasi dampak negati kemajuan teknologi agar tidak terjadi bencana di masa depan.
Baca Juga: Startup Teknologi, Keterlibatan Komunitas, dan Kerendahan Hati dalam Memimpin