Jika melihat lebih rinci pada ekspor nonmigas, penurunan ekspor nonmigas tertinggi pada bulan September 2021 ini terjadi pada sektor industri pengolahan, yang turun 5,29 persen month to month (mtm).
Penurunan yang cukup besar pada sektor tersebut diakibatkan oleh penurunan ekspor pada komoditas lemak dan minyak hewani atau nabati sebesar 1.233,9 juta US dolar, atau turun 30,45 persen. Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar 286,2 juta US dolar (16,24 persen).
Berdasarkan negara tujuan, BPS mencatat ekspor nonmigas pada September 2021 terbesar adalah ke tiongkok yaitu 4,54 miliar US dolar, disusul ke Amerika Serikat dengan nilai 2,34 miliar US dolar dan ke Jepang 1,54 miliar US dolar dengan kontribusi keriganya mencapai 42,83 persen.
Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar 3,53 miliar US dolar dan 1,58 miliar US Dolar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari hingga September 2021, berasal dari Jawa Barat dengan nilai 24,67 miliar US dolar atau 15,02 persen, diikuti Jawa Timur 16,93 miliar US dolar (10,31 persen) dan Kalimantan Timur 16,11 miliar US dolar (9,80 persen).
Baca Juga: Subway Indonesia Resmi Buka, Berikut Ini 6 Menu Rekomendasinya!