Sonora.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada September 2021 mencapai 20,60 miliar US dolar.
Angka tersebut mengalami penurunan 3,84 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada Agustus 2021.
Namun demikian, secara tahunan nilai ekspor masih mengalami pertumbuhan positif mencapai 47,64 persen.
“Ekspor pada bulan September ini kalau kita bandingkan dengan September 2020 masih mengalami peningkatan, dan peningkatannya cukup signifikan, yang meningkat sebesar 47,64 persen. Kalau dilihat berdasarkan migas dan nonmigas, keduanya mengalami peningkatan,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/10/2021).
Kepala BPS Margo Yuwono merincikan, nilai eskpor nonmigas pada September 2021 mencapai 19,67 miliar US dolar.
Capaian tersebut mengalami penurunan 3,38 persen secara bulanan (mtm). Namun dibandingkan periode yang sama di tahun 2020, capaian ini masih mengalami kenaikan 48,03 persen (yoy). Sementara untuk sektor migas, nilai ekspornya mencapai 0,93 miliar US dolar.
“Kalau kita lihat berdasarkan migas dan non-migas secara month to month, migasnya turun 12,56 persen, migasnya turun 3,38 persen,” lanjutnya.
Baca Juga: Kebutaan Akibat Kelainan Kornea di Indonesia Masih Tinggi
Jika melihat lebih rinci pada ekspor nonmigas, penurunan ekspor nonmigas tertinggi pada bulan September 2021 ini terjadi pada sektor industri pengolahan, yang turun 5,29 persen month to month (mtm).
Penurunan yang cukup besar pada sektor tersebut diakibatkan oleh penurunan ekspor pada komoditas lemak dan minyak hewani atau nabati sebesar 1.233,9 juta US dolar, atau turun 30,45 persen. Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar 286,2 juta US dolar (16,24 persen).
Berdasarkan negara tujuan, BPS mencatat ekspor nonmigas pada September 2021 terbesar adalah ke tiongkok yaitu 4,54 miliar US dolar, disusul ke Amerika Serikat dengan nilai 2,34 miliar US dolar dan ke Jepang 1,54 miliar US dolar dengan kontribusi keriganya mencapai 42,83 persen.
Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar 3,53 miliar US dolar dan 1,58 miliar US Dolar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari hingga September 2021, berasal dari Jawa Barat dengan nilai 24,67 miliar US dolar atau 15,02 persen, diikuti Jawa Timur 16,93 miliar US dolar (10,31 persen) dan Kalimantan Timur 16,11 miliar US dolar (9,80 persen).
Baca Juga: Subway Indonesia Resmi Buka, Berikut Ini 6 Menu Rekomendasinya!