Sementara dengan India, Indonesia juga mengalami surplus dengan India sebesar 718,6 juta US dollar.
“Komoditasnya (yang menjadi penyumbang terbesar dalam surplus) itu adalah bahan bakar mineral, kemudian diikuti lemak dan minyak hewan nabati,” lanjutnya.
Terakhir dengan Filipina, Indonesia juga mengalami surplus 713,9 juta US dollar, yang ditopang oleh komoditas bahan bakar mineral (HS 27) dan kendaraan dan bagiannya (HS 87).
Sebaliknya, neraca perdagangan nonmigas Indonesia juga masih mengalami defisit dengan beberapa negara, diantaranya adalah dengan Australia yang mencapai 529,7 juta US dolar yang disebabkan karena bahan bakar mineral dan bijih, kerak dan abu logam (HS 26).
Kemudian dengan Thailand, neraca perdagangan Indonesia juga mengalami defisit sebesar 346,8 juta US dollar yang disebabkan oleh komoditas plastik dan barang dari plastik, diikuti dengan mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya.
Demikian pula dengan Ukraina, Indonesia mengalami defisit sebesar 247,2 juta US dollar. Adapun komoditas penyebabnya adalah serealia serta besi dan baja.
Baca Juga: Subway Indonesia Resmi Buka, Berikut Ini 6 Menu Rekomendasinya!