Lebih jauh, Rahmat melanjutkan, hingga kini anggota komunitasnya mencapai 50 orang. Sayangnya yang aktif hanya sebagian karena kesibukan. Pihaknya memanfaatkan media sosial yang sangat cepat untuk terus mengajak pemuda untuk ikut.
Sejauh ini, lanjut Rahmat, tantangan yang dihadapi adalah kurangnya trainer untuk mengajar mengaji.
"Makanya, ia dan rekannya membina para peserta untuk menjadi trainer ke depannya," tuturnya.
Di akhir perbincangan, pihaknya berpesan kepada anak muda agar menjaga istiqomah dalam berhijrah. Caranya yakni dengan tidak tergoda maksiat, tidak sombong dengan ilmu yang dimiliki serta harus Ikhlas.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Berikan Insentif ke Guru Non PNS, Tenaga Pengajar TK hingga Guru Ngaji